15 Apr 2013

RELINQUENDA: ...AKU AKAN MENINGGALKANNYA

Seorang pengusaha industri mendirikan sebuah pabrik kertas yang besar. Dan setelah siap, diresmikan dan berjalan dengan lancar, disuruhnya ditulis dengan huruf besar pada pintu gerbang kompleks perusahaan tersebut: RELINQUENDA (Aku akan meninggalkannya).

Ia telah bersusah payah mengumpulkan modal, merencanakannya. Ia telah dikagumi kawan-kawannya karena inisiatifnya yang matang dan kegiatannya yang luar biasa. Masyarakatpun memuja-mujanya. Ia mempunyai keyakinan, bahwa keuntungan besar akan diperolehnya..... Tetapi ia insyaf pula, bahwa pada suatu ketika ia akan pergi menghadap Tuhannya. Segala-galanya akan dan harus ditinggalkan.

Betapa dalam dan indah pendirian pemilik perusahaan ini. Di tengah-tengah sukses yang sedang dicapai, di tengah-tengah hidup yang berlimpah-limpah, ia sadar, bahwa kesemuanya adalah bersifat "sementara." Tak ada yang kekal. Sebagaimana bunyi nyanyian yang sangat terkenal: Niets is hier blijvends, Niets is hier blijvends (Tak ada yang kekal, Tak ada yang kekal)...... Relinquenda.........Relinquenda!

Walaupun demikian jalan pikirannya, tak berkurang terimakasihnya/pujiannya kepada Tuhan, Pengasih dan Penyayang. Sebab Tuhan sajalah sumber dari segala berkat.

Betapa banyak orang yang terikat pada dunia ini, seakan-akan tak dapat berpisah dan tak dapat meninggalkan harta, kuasa dll. Tetapi, namun ia harus berpisah; kekasih dan harta akan ditinggalkan!

Orang-orang kaya dan berkuasa! Tuliskanlah "Relinquenda" di atas "kas-besi"mu dan pada tanda pangkatmu. Orang-orang terpelajar/sarjana-sarjana! Tuliskanlah "Relinquenda" di atas buku-bukumu/ijazah-ijazahmu!

Bapak-bapak dan ibu-ibu! Tuliskanlah "Relinquenda" pada dahi anak-anakmu! Pemudi-pemudi, tuliskanlah pada meja perhiasanmu! Pemuda-pemuda, tuliskanlah pada barang-barang kesayanganmu!

Marilah kita menuliskannya di atas segala yang kita kasihi dan sayangi! Dengan demikian dapatlah kita menerima peringatan ini dari Tangan Tuhan penuh dengan terimakasih. Sebab Tuhan telah berfirman: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." (I Petrus 1:24-25a). Renungkanlah!

Hanya Firman Tuhan yang kekal selama-lamanya. Percayalah! Walaupun kita harus berpisah dan meninggalkan semuanya, namun hati kita akan tetap terhibur.

Relinquenda........ Relinquenda! Benar itu! Tetapi Tuhan yang kekal adanya berjanji: aku ini beserta dengan kamu senantiasa hingga kepada kesudahan alam! Semoga anda mendapat hiburan olehnya.


(Sibarani, A.N. Parda., Renungan, Pematangsiantar: YPI Anugerah, 1982, hlm. 19-20)

Sent from my Nokia phone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang kita tulis merupakan apa yang kita katakan. Apa yang kita katakan keluar dari hati. Silakan berkata-kata dengan hati, sopan dan santun.