Seorang pengusaha industri mendirikan sebuah pabrik kertas yang besar. Dan setelah siap, diresmikan dan berjalan dengan lancar, disuruhnya ditulis dengan huruf besar pada pintu gerbang kompleks perusahaan tersebut: RELINQUENDA (Aku akan meninggalkannya).
Ia telah bersusah payah mengumpulkan modal, merencanakannya. Ia telah dikagumi kawan-kawannya karena inisiatifnya yang matang dan kegiatannya yang luar biasa. Masyarakatpun memuja-mujanya. Ia mempunyai keyakinan, bahwa keuntungan besar akan diperolehnya..... Tetapi ia insyaf pula, bahwa pada suatu ketika ia akan pergi menghadap Tuhannya. Segala-galanya akan dan harus ditinggalkan.
Betapa dalam dan indah pendirian pemilik perusahaan ini. Di tengah-tengah sukses yang sedang dicapai, di tengah-tengah hidup yang berlimpah-limpah, ia sadar, bahwa kesemuanya adalah bersifat "sementara." Tak ada yang kekal. Sebagaimana bunyi nyanyian yang sangat terkenal: Niets is hier blijvends, Niets is hier blijvends (Tak ada yang kekal, Tak ada yang kekal)...... Relinquenda.........Relinquenda!
Walaupun demikian jalan pikirannya, tak berkurang terimakasihnya/pujiannya kepada Tuhan, Pengasih dan Penyayang. Sebab Tuhan sajalah sumber dari segala berkat.
Betapa banyak orang yang terikat pada dunia ini, seakan-akan tak dapat berpisah dan tak dapat meninggalkan harta, kuasa dll. Tetapi, namun ia harus berpisah; kekasih dan harta akan ditinggalkan!
Orang-orang kaya dan berkuasa! Tuliskanlah "Relinquenda" di atas "kas-besi"mu dan pada tanda pangkatmu. Orang-orang terpelajar/sarjana-sarjana! Tuliskanlah "Relinquenda" di atas buku-bukumu/ijazah-ijazahmu!
Bapak-bapak dan ibu-ibu! Tuliskanlah "Relinquenda" pada dahi anak-anakmu! Pemudi-pemudi, tuliskanlah pada meja perhiasanmu! Pemuda-pemuda, tuliskanlah pada barang-barang kesayanganmu!
Marilah kita menuliskannya di atas segala yang kita kasihi dan sayangi! Dengan demikian dapatlah kita menerima peringatan ini dari Tangan Tuhan penuh dengan terimakasih. Sebab Tuhan telah berfirman: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." (I Petrus 1:24-25a). Renungkanlah!
Hanya Firman Tuhan yang kekal selama-lamanya. Percayalah! Walaupun kita harus berpisah dan meninggalkan semuanya, namun hati kita akan tetap terhibur.
Relinquenda........ Relinquenda! Benar itu! Tetapi Tuhan yang kekal adanya berjanji: aku ini beserta dengan kamu senantiasa hingga kepada kesudahan alam! Semoga anda mendapat hiburan olehnya.
(Sibarani, A.N. Parda., Renungan, Pematangsiantar: YPI Anugerah, 1982, hlm. 19-20)
Sent from my Nokia phone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang kita tulis merupakan apa yang kita katakan. Apa yang kita katakan keluar dari hati. Silakan berkata-kata dengan hati, sopan dan santun.