5 Mei 2013

Minggu Rogate, 5 Mei 2013

Ini dipost di grup Sapaan Firman di Hari Minggu http://m.facebook.com/groups/113384005364081?view=permalink&id=508841909151620&refid=18

Roma 12 : 9 - 12

9 Hendaklah kasih itu jangan pura- pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

Firman Tuhan dalam Surat Paulus ke Roma sangat jelas ayat per ayat. Namun pada Minggu ini sesuai dengan nama Minggu Rogate yang berarti Berdoa, kita mau diarahkan untuk mengingat kembali nafas hidup kita, yaitu berdoa.

Berdoa adalah kegiatan yang penuh misteri hubungan antara manusia & Allah. Dalam doa kita sejenak masuk ke dalam keheningan & menghentikan segala "kehebatan" kita di hadapan Allah.

Dalam berdoa kita:
1. Menyerahkan diri kepada Allah; ini tanda kita mengaku bahwa Allah adalah Pencipta & Penguasa semesta. Tak ada cara lain kita menghadap Dia selain merendahkan diri. Dalam kerendahan kita merasakan kasihNya yang murni melalui penerimaan & pengampunan dosa. Kasih itu murni langsung dari Sumbernya, sehingga kita bisa mengenal & memilikinya. Kasih yang murni mengajari kita untuk mengasihi tanpa berpura-pura. Mengenal kasih Allah yang murni juga mengajari kita untuk mengenal & memisahkan yang baik & yang jahat. (Ayat 9).

2. Bersekutu dengan Allah. Seperti Yesus yang adalah satu dengan Bapa, Dia berdoa juga. Demikianpun kita berdoa & menerima pertolongan Roh Kudus dalam kelemahan kita (bnd. Rm. 8:26). Sehingga melalui Roh Kudus kitapun satu dengan Allah Bapa & Anak. Kesatuan dalam persekutuan itu mengajar kita untuk bersekutu juga dengan saudara-saudara seiman. Gerak hidup persekutuan orang percaya didasari oleh kasih Allah yang murni. Maka kita mesti saling mengasihi & menerapkan norma untuk mendahulukan saudara dalam menghormatinya. Itulah hidup persekutuan antara sesama saudara yang lahir dari persekutuan kita dengan Allah yang merupakan buah dari doa. (Ayat 10).

3. Mengaku & percaya bahwa Allah menuntun umatNya yang datang berserah. Di dunia yang beraneka ragam peristiwa & banyak pergumulan, banyak juga hal yang tidak kita mengerti, Allah memberikan terang ilahi bagi mereka yang berdoa. Dengan itu Dia turut campur tangan menolong kita mengambil suatu keputusan. Keyakinan ini tentu akan menambah kerajinan kita dalam menjalani hidup & menghadapi berbagai tantangan. Sebab Allah menolong. Kepastian ini juga akan membakar semangat untuk melayani Dia di setiap pekerjaan kita, demi kemuliaanNya. Semangat melayani Dia mengarahkan kita juga untuk saling melayani terutama kepada orang-orang yang membutuhkan. (Ayat 11).

4. Senantiasa diperbarui. "Bertekun dalam doa" menyarankan kita untuk mengambil sikap yang konsisten. Doa bukan hanya pada saat-saat tertentu, saat susah, saat senang. Melainkan taat pada salah satunya yaitu tata-waktu. Ketaatan, ketekunan & konsistensi itu yang menjaga iman & pengharapan kita senantiasa diperbarui. Sehingga apapun yang terjadi, iman kita tetap, & apapun peristiwanya kesabaran tetap kita miliki. Sebab, kita hidup dalam kesatuan dengan Allah yang senantiasa mendengar doa dan menolong kita. (Ayat 12).
Amin.

Selamat hari Minggu & silakan diperlengkapi lagi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®