tag:blogger.com,1999:blog-77401719412308913962024-03-13T08:48:47.011+07:00Siboan TonaMari berbagi untuk pertumbuhan pribadi dan bertumbuh bersama. Salam kasih.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.comBlogger29125tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-59012100360442637472016-04-06T23:44:00.000+07:002016-04-06T23:44:08.915+07:00Bahan Khotbah: Wahyu 5 : 11 – 14<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Minggu Misericordias Domini, 10 April 2016</b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Pujian, hormat, kemuliaan dan kuasa bagi Anak Domba Allah</b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kita tahu, bahwa kitab Wahyu
dituliskan pada masa-masa sulit kekristenan di bawah pemerintahan kaisar Romawi
yang kejam. Ditambah lagi dengan tekanan masyarakat Yahudi yang jelas secara
umum tidak menyukai pengikut Kristus. Hal-hal tersebut memberangus kebebasan
pengikut Kristus dalam beribadah kepadaNya. Jangankan beribadah, menyebut nama
Tuhan saja tidak disukai oleh pemerintah dan masyarakat Romawi, begitu juga
dengan masyarakat Yahudi. Dalam hal ini mungkin kita bisa menarik ke kehidupan
beragama kita saat ini di negara kita Indonesia. Di mana banyak saudara kita
yang berlainan kepercayaan tidak menyukai kehadiran kita, terutama bila mereka
mengingat apalagi melihat kita beribadah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Keadaan ini tentunya dapat
mengakibatkan frustasi bagi orang-orang Kristen pada saat itu. Kita dapat
membayangkan banyaknya orang yang menjadi takut beribadah, bahkan takut
menunjukkan identitasnya sebagai orang Kristen. Karena, akibat yang akan
diterima sungguh sangat berat, ada yang mencatat bahwa terkadang orang Kristen
diikat ke sebatang kayu dan dibakar untuk menjadi penerang ketika diadakan
pertandingan antara manusia dan binatang buas pada malam hari. Pertandingan ini
adalah semacam hiburan bagi kaisar dan para bangsawan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sungguh tidak akan cukup waktu
untuk membicarakan kekejaman yang dialami oleh pengikut Kristus pada zaman
sekitar kitab Wahyu ini ditulis. Namun yang menjadi penghiburan dan semangat
bagi kita pada saat ini mengingat hal tersebut adalah, di tengah situasi
tersebut kitab Wahyu muncul. Berarti pekerjaan Tuhan tidak berhenti di sana.
Ada orang yang dipakai untuk meneguhkan iman umat sezamannya, bahkan hingga
hari ini, dan kita percaya itu akan berlangsung sepanjang masa. Tuhan akan
tetap memakai kita untuk memberitakan InjilNya, tidak peduli kita orang kuat
atau lemah, orang bebas atau tertindas, Tuhan mampu memakai siapapun, kapanpun
dan di manapun. Terkhusus di zaman kitab Wahyu ini, tentu kita mahfum bahwa
yang dipakai Tuhan pada saat itu dari golongan lemah yang tertindas, dipakai
memberitakan Injil dengan cara yang dahsyat, yaitu penglihatan yang penuh
dengan gambaran kemuliaan Allah, meskipun umatnya dalam kondisi tertindas dan
tidak mempunyai kedudukan yang dihargai di masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada Why. 5:11-14 ini diberitakan
bahwa Anak Domba, yang merujuk pada Yesus Kristus, tampil di hadapan
berlaksa-laksa bahkan beribu-ribu laksa malaikat, empat makhluk dan dua puluh
empat tua-tua. Sedikit saja yang mau saya perlihatkan di sini, yaitu tentang
Allah yang mengasihi orang-orang lemah, serta janjiNya akan meninggikan
orang-orang hina (seperti dalam nyanyian pujian Maria di Luk. 1:52, dan di
banyak tempat lain termasuk Yak. 4:10). Ada yang menafsirkan dua puluh empat
tua-tua itu sebagai lambang penggabungan dua belas suku Israel dan dua belas
murid Yesus, yang dipahami dalam konsep pengutusan atau perintah pemberitaan
Injil. Artinya keduapuluh empat tua-tua itu adalah jangkauan pemberitaan Injil
keselamatan yang dilaksanakan dengan optimal oleh bangsa dan orang-orang yang
dipilih Tuhan, keseluruhan pekerjaan Injil Tuhan di dunia ini. Nah, sekarang
mari kita lihat keberadaan empat makhluk (<i>opat
parngolu</i>, bnd. Yeh. 1:5 dst.). Keempat makhluk itu digambarkan yang pertama
sama seperti singa, yang kedua sama seperti anak lembu, yang ketiga bermuka
seperti manusia, yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
Dari beberapa sumber kita diberitahu bahwa keempat makhluk itu menyimbolkan
keperkasaan dan kekuatan yang ada di dunia ini. Singa mewakili hewan <i>liar</i> yang paling perkasa, anak lembu
mewakili hewan <i>ternak</i> yang paling
perkasa, burung nasar mewakili binantang terbang yang paling perkasa, dan
manusia yang paling perkasa dari semuanya. Lalu apa yang mau kita lihat?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bahwa semua pekerjaan Tuhan hanya
akan menuju kepada satu orang, yaitu Yesus Kristus yang kita sebut Tuhan. Dan
semua kuasa dan kekuatan serta keperkasaan akhirnya akan tunduk di hadapanNya,
meskipun Dia digambarkan sebagai Anak Domba yang lemah dan tak punya kekuatan,
yang umumnya akan patuh saja ketika akan dibawa ke penjagalan. Juga kita tahu,
bahwa anak domba itu lemah dan sering menjadi mangsa binatang buas, tidak mampu
melawan selain pasrah saja. Tetapi itulah janji Allah kepada umatNya, kepada
yang setia kepadaNya meskipun banyak tantangan dan rintangan, bahkan kesusahan
yang dialami oleh karena nama Yesus (Mat. 10:22; 24:9, dan di tempat lain),
akan diberikan kemuliaan kelak.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Betapa Why. 5:11-14 ini memberi
kita kekuatan pada saat lemah dan tak berdaya, juga menjadi petunjuk bagi kita
untuk merendahkan diri jikapun kita sedang memiliki kuasa. Seperti pada nas
Epistel pada Mzm. 30:2-13, kita tahu betapa besar kuasa dan kekuatan raja Daud,
namun dia mengajak kita untuk merendahkan diri dan memuji Tuhan mengingat
besarnya kasih setia dan karunia Allah kepada kita. Belas kasihan Allah kita
jauh lebih besar daripada yang sanggup kita lakukan di dunia ini, sebab
kekuatan manusia silih berganti, dari seorang kepada orang lain, kita tidak
selamanya lemah, tidak selamanya kuat. Kasih setiaNya tetap, dari dulu hingga
sekarang.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Karena itu:</b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
</div>
<ol>
<li><span style="text-indent: -18pt;"><b>Orang-orang
lemah janganlah putus asa, berharaplah kepada kasih setia Tuhan.</b></span></li>
<li><span style="text-indent: -18pt;"><b>Orang-orang
kuat kasihilah orang lemah, sebab begitulah Tuhan memperlakukan orang-orang
lemah.</b></span></li>
<li><b><span style="text-indent: -18pt;">H</span><span style="text-indent: -18pt;">entikanlah
kepentinganmu jika itu memaksamu menindas orang lain dengan kuasamu, lalu
pujilah Tuhan.</span></b></li>
</ol>
<!--[if !supportLists]--><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>oooOOOOooo</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-4005997322809836412014-11-18T14:52:00.001+07:002014-12-08T12:20:33.667+07:00Jamita Minggu, Tanggal 9, 16, 23, 30 November 2014<div dir="ltr">
Sermon HKBP Ressort Sion Nauli Sosa<br />
Jumat, 07 November 2014, di HKBP Sibuhuan</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Minggu XXI dung Trinitatis, 09 November 2014</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Mateus 25 : 1 – 13<br />
Boan ma parpalitoan dohot miak</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Patujolo</div>
<div dir="ltr">
<br />
Sai martangiangi do halak Kristen di portibi on dohot tangiang hatopan i: “…sai ro ma harajaonMu…” Sada fakta: ndang sude halak Kristen di portibi on mananda panindangion ni haporseaon ni angka apostel (pengakuan iman rasuli), alai ianggo tangiang hatopan i, Tangiang Ale Amanami, sude do mananda, ai tarsurat do i di Bibel songon tangiang na niajarhon ni Tuhan Jesus tu angka siseanNa (Mat. 6:9 du). Alai beha do panghangoluhonon ni isi ni tangiang i, tarlumobi di ponggol na nienet di ginjang?<br />
Songon i ma Injil (Barita na Uli na sinurat ni si) Mateus on, patoranghon tangiang i marhitehite jamita ni manang na pangajarion ni Tuhan Jesus. Di turpuk on, “harajaonMu” di isi ni tangiang i gabe “harajaon banua ginjang.” Dos ianggo makna ni tangiang “sai ro ma harajaonMu” dohot barita taringot tu harajaon banua ginjang, na patuduhon panghirimon ni angka na porsea di hamamasa ni paruhuman ni Debata. Na martudutudu tu ari na parpudi, dina masa panirangon ni angka na porsea sian angka na so porsea, jala masa ma disi paruhuman. Jala huhut marisihon padan do i di hasisingkop ni haluaon di angka na porsea. Malua ma angka na porsea i sian nasa parniahapanna di hasiangan on.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Hatorangan ni turpuk</div>
<div dir="ltr">
<br />
Sian na sinurathon di ginjang, barita harajaon banua ginjang na binoan ni Tuhan Jesus marisihon taringot tu ari parpudi, hasisingkop ni haluaon di angka na porsea dohot uhum tu angka na so porsea. Dilumbahon do tu angka jolma taringot tu ari na parpudi on, asa mangarade angka jolma manomunomu. Ise na hobas, parsidohot do tu banua ginjang, ise na so hobas tading ma. Dijamitahon Tuhan Jesus do on marhite na mamangke sada parumpamaan, sampulu anak boru na masiboan palitona be laho manomunomu pangoli na naeng ro manopot nasida.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Anak boru, palito dohot miak</div>
<div dir="ltr">
<br />
Adong sampulu anak boru na masiboan palitona be laho manomunomu pangoli na naeng ro. Alai adong perbedaanna, na lima mamboan miak na limanari ndang. Ala ni lelengna pangoli i ndang marnaro gabe tarpodom ma nasida. Dung adong na joujou paboahon na ro ma pangoli i, tarsunggul be ma sude alai tarsonggot ma angka na oto i ala so adong be miak di lampuna. Dipangido ma sian na limanari na mamboan miak, hape ndang dilehon. Di tingki laho nasida manuhor, apala disi ma ro pangoli i gabe so dohot be nasida tu hasampuran rea i.<br />
Ia anak boru na nidokna di turpuk on, i ma halak Kristen. Palito i ma panghirimonna manang pangaradeonna dohot miak i ma haporseaon. Ingkon tongtong do galak palito i asa marguna, i ma tandana panghirimon na mangolu, jala ala ni i ringkot situtu do miak ala i do na pagalakhon, haporseaon i ma i. Pangoli i ma Kristus, na naeng ro paduahalihon laho mangalap angka na gabe jambarNa i ma angka na porsea di Ibana.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Boasa ndang dilehon tu nasida miak i?</div>
<div dir="ltr">
<br />
Dung na tarsunggul nasida na sampulu anak boru i, dalan pintas do dibuat angka anak boru na oto i, mangido miak ni palito tu donganna. Hape adong hian do tingki di nasida laho paturehon i, hape ndang diparhaseang nasida tingki i. Sai songon na egois do na limanari anak boru i na so olo mangalehon miak persediaan i. Alai huhut realistis do pingkirannasida i, didok: “Ndang sae maon di hami dohot di hamu” ninna mangalusi angka donganna i. Sian i, justru anak boru na oto i do na egois, na so mamingkirhon aha do panghorhonna molo dijalonasida sian angka donganna i. Molo dijalo nasida miak ni palito sian donganna i mandok asa sarupa hurangan ma nasida maon. Hape nunga salpu be tingkina, naeng jumpang nama tingki haroro ni pangoli i. Di tingki so jumpang dope tingkina, disi do masipaleanan, alai molo dung jumpang tingkina ndang adong be tingki masipaleanan. Ai muse, molo italapati astuan ni parumpamaan on, ia miak i ma haporseaon, lapatanna kesiapan rohani do i. Siap sedia secara rohani bukanlah hal yang dapat dibagi-bagikan kepada orang lain, meskipun keadaan sudah sangat genting.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Boasa ndang diungkap pintu tu nasida?</div>
<div dir="ltr">
<br />
Pargalak ni palito i do tanda na adong miak di bagasan palito i, laos i do nang tanda ni haradeon ni oroan laho pajumpang dohot pangoli. Molo so galak palitona, sian pangantusion di ginjang marlapatan do i na so adong miak di palitona i, na so adong ma haporseaona umbahen so adong panghirimon di haroro ni Tuhan. Itaboto do, holan angka na porsea i do parjambar di harajaon banua ginjang i. Angkup ni i muse, molo so galak palitona, tandana halak na lemba, na leas rohana dina paimahon haroro ni pangoli i. Ndang na so nilehon tingki laho paradehon diri, alai na so diparhaseang do. Molo diharingkothon, tontu sahali diparhaseang ma tingki na adong.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Panghirimon na rumar</div>
<div dir="ltr">
<br />
Sian parumpamaan na binahen ni Tuhan Jesus on, gabe taboto do na rumar (kosong) do hape panghirimon ni na lima anak boru na oto i. Dohot do nian nasida paimaimahon pangoli i, hape gabe so marlapatan halojaonnasida i ala ni halembaon ni nasida, ala ni leas ni rohanasida. Songon i do nang na nidok ni turpuk Epistel na sian Amos 5:18-24, ndang dipardulihon Debata pelean ni bangso i nang pe diharinggashon nasida marminggu. Dia ma alana? Ala so diulahon nasida lomo ni roha ni Debata (pat. Amos 2:6). Marminggu pe nasida holan hasomalan sambing do hape, holan formalitas semata. Tung pe dihalungunhon nasida ari ni Tuhan i, hape sasintongna ari hagolapon do i di nasida, ndada ari hatiuron na paluahon. Songon i ma panghirimon ni anak boru na lima na oto di turpuk on, hamamagona do hape panghirimonna i ala so diradothon.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Hahonaan ni jamita</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Pantas marroha</div>
<div dir="ltr">
<br />
Hata na oto dohot na pantas marroha disi ndada tu ilmu pengetahuan lahona, alai tu habisuhon do. Ala ni i do umbahen na pantas marroha dibahen Tuhan Jesus panuhari ni na oto, ndada na pistar. Habisuhon ni na lima anak boru na pantas marroha i ma na mamparhaseang tingki di pangaradeonna, ndang dipansuasaehon. Songon dia do marhaseanghon tingki di bagasan kerangka na paimahon Tuhan i? Tingki parasian dope on, taparade ma saraderadena, unang mago haporseaonta i songon miak ni palitonta gabe so marpanghirimon be hita. Halak na manghirim i do na jumpangan, alai na marsitutu di panghirimonna i do ndada holan na manghirim na so haru diroha i: molo ro ba ro ma, molo so ro ba i pe taho (pat. Pang. 3:16). Halak na marsitutu manghirim i do na tutu manghaporseai Tuhan Jesus, na porsea di haroro ni Tuhan i paduahalihon.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Mangulahon hata ni Tuhan i do pangaradeon i</div>
<div dir="ltr">
<br />
Songon dia do sasintongna rumang ni pangaradeon i? Pangaradeon i ma parholangan ni tingkinta saonari dohot tingki ni haroro ni Tuhan i. Lapatanna disi sada ruang waktu do i na ingkon diisi. Dohot aha ision? Songon halak na porsea hita, pangulahonon ni hata ni Tuhan ma na mangisi pangaradeonta i. Didok di Mat. 7:26, “Alai na umbege hatangki, hape ndang diulahon, i ma sipatudoson tu halak na oto, na paulihon bagasna di atas rihit.” Songon i nang sian turpuk Epistel na sian Amos 5:18-24 i, ndang dipardulihon Tuhan i pamujionta di GoarNa i, parsombaonta nang parminguonta on, ianggo so adong disi (di ngolunta) uhum dohot hatigoran. Marminggu hita alai huhut taulahon na dihagigihon Debata di angka ari na asing, marisuang do parmingguonta i jala mago soada do ngolunta i. “Sai ro ma harajaonMu” sai ninna hita di parmingguon i mandok tangiang i, sai hira na rap manghirim di haroro ni harajaon banua ginjang i hape di halak hatiuron do ari ni Tuhan hape di hita hagolapon do (pat. Amos 5:20, “Nda haholomon tongon ari ni Jahowa, jala ndada hatiuron hagolapon do, ndang marsinondang?”).</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sipahusorhusoron</div>
<div dir="ltr">
<br />
1) Pantas ma hita marroha di tingki parasian on, asa malo hita jala marbisuk mangisi angka ari ni ngolunta i hombar tu lomo ni roha ni Tuhan, songon didok parpsalmen di Ps. 90:12, “Sai parrohai ma hami mamilangi angka ariarinami, asa dapotan roha na bisuk hami.”</div>
<div dir="ltr">
2) Tapasiding ma nasa ulaon na mangarugihon di haporseaonta, gabe manghorhon dosa jala gabe parohon pangunjunan tu dirinta sandiri. Songon didok di Jak. 1:22, “Alai gabe siulahon Hata i ma hamu, unang holan pananginangi, angka na paotootohon dirina.”</div>
<div dir="ltr">
3) Sai tongtong ma hita marsitutu ni roha manghirim di haroro ni harajaoan banua ginjang i di bagasan tangiang nang angka pambahenan pe. Ai parujungan ni nasa haporsuhonta do haroro ni harajaon banua ginjang i, haluaon di angka na porsea.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
oooOOOOooo</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Minggu XXII dung Trinitatis, 16 November 2014</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sepanya 1 : 7, 12 – 18<br />
Lam jonok nama ari ni Tuhan i</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Patujolo</div>
<div dir="ltr">
<br />
Songon dia do panghilalaan ni halak na mandapot juara, di tingki detik-detik dina laho manjalo piala manang na piagam? Songon dia ma muse panghilalaan ni halak di detik-detik terakhir laho mandalani eksekusi hukuman mati? Na pasti ingkon las do roha ni halak na naeng manjalo penghargaan ala ni sadasada kesuksesanna. Alai suharsuharna do ianggo di halak na naeng manjalo balos ni pambahenanna na jahat i. Songon i ma nuaeng barita ni turpuk jamita on, sada lumbalumba asa mangarade saluhut halak mangadopi ari paruhuman ni Debata Jahowa. Tontu gok biar ma roha ni halak pardosa, alai las ma roha ni halak na porsea tu Debata jala na mangihuthon dalan ni Tuhan i.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Hatorangan ni turpuk</div>
<div dir="ltr">
<br />
Di zaman ni raja Josia do panurirang Sepanya marhobasi. Hatiha i adong dope pasipasi ni panombaon tu Baal di Jerusalem songon na didok di ayat 4, i do sasaran ni jamita ni panurirang Sepanya. Nang pe raja na burju raja Josia, jala na mardalan di dalan ni Tuhan do ibana, alai ianggo di harajaonna i adong dope pasipasi ni parsombaon na tu Baal. Jala ala disi dope praktek parsombaon tu Baal, manang beha pe marpengaruh do i tu parsombaon ni halak Israel tu Debata, na torang didok di ayat 5, “huhut marmangmang tu Jahowa huhut marmangmang tu Malkom.” Angka on ma deba na gabe ro hata ni Debata tu panurirang Sepanya laho paingothon bangso i asa rade laho pasidinghon praktek-praktek parsombaon na sian bangso sileban (dibahen do kiasan ni on di ayat 8, “angka na marpahean na pulik luat”). </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kemerosotan iman</div>
<div dir="ltr">
<br />
Nunga dipadiri Jahowa saluhutna na ringkot tu ari paruhumanNa i, jala nunga diparbadiai angka na pinioNa i di hamamasa ni paruhuman i. Ndang apala torang di turpuk on manang na ise na pinio ni Debata disi, alai na rumingkot botoon ni pangisi ni huta Jerusalem i ma nunga mangarade Tuhan i pamasahon paruhuman. Dibahen i, bangso i pe hohom ma paidaida na naeng masa di huta i tu nasida. Hohom lapatanna unang be adong na mangulahon angka na so marguna na so marlapatan tu ngolu haporseaonna. Di hariburon ni portibi taringot tu hamoraon, hasonangan na so manongtong i, hajahaton, dohot nasa ulaon hageduhon, di papulik bangso i ma dirina, morot ma sian i, mulak ma tu ngolu songon naung niaturhon ni Debata tu bangsoNa. Unang songon angka baoa na nidapot ni Tuhan i maon, na nalom roha di tuaknasida. Di Alkitab didok “orang-orang yang telah mengental seperti anggur di atas endapannya.” Ndang boi mengental anggur i, gabe so sempurna do parmasakna bahkan olo do sega. Ingkon dipahusor do i sian sada inganan tu inganan na asing asa sempurna parmasakna jala ndang mengendap. Na naeng dohononna disi, molo sai diula na jat maol do muse paubahon i, gabe karakter nama i. Dohot contoh na asing muse, sahali nioloan daging i malosok marminggu olo do i gabe kebiasaan, unangunang sogot gabe so arga be ari Minggu i dibahen. </div>
<div dir="ltr">
<br />
Jala olo do ala ni kemapanan ni ngolu (memiliki segala yang dibutuhkan dalam hidup) gabe so marsigantung be tu Debata, dimulai ma kemerosotan moral, pola sahat ro di na mandok: “Ndang adong na denggan, manang na jat bahenon ni Jahowa.” Dia do lapatan ni i? Na so mangula do Debata? Hape Debata na mangolu do Debata Jahowa, i do dihaporseai bangso Israel sian na robi pe. Na marlapatan ma i, ala ni i kemapanan hidup gabe diparsoada Debata, “boi do ahu mansari di ahu, so porlu pangurupion manang sian ise pe” termasuk ma sian Debata nidokna disi. On ma kemerosotan iman, jala tu angka jolma sisongon on ma marlulu Debata Jahowa, pola mamangke sulu unang adong na terlewathon.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Ndang tarbahen jolma malua sian sere manang perak</div>
<div dir="ltr">
<br />
Molo di pengadilan, sai tabege do barita boi lolos sahalak parjahat (manang koruptor) sian jeratan hukum ala ni sinamotna. Ai na boi do disuap jolma, alai ianggo Debata nda tung boi. Sandok, kemapanan hidup sian sinamot ndang boi paluahon jolma sian rimas ni Debata. Kemapanan ni haporseaon do na boi paluahon jolma, na mangonjar tu hamubaon ni roha. Kemapanan haporseaon do na umarga sian kemapanan ekonomi, nang pe ringkot situtu ekonomi ni jolma, alai laos boi do i paagohon haporseaon. Hape di Tuhan i, ndada ekonomi ni sasahalak ni binerengNa, haporseaonna i do.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Mangarade di ari paruhuman ni Jahowa</div>
<div dir="ltr">
<br />
On ma Minggu parpudi andorang Ujung Taon Parhuriaon. Di Kalender Gerejawi manang na Tahun Liturgi, on ma minggu parpudi di pangaradeon ni na porsea manomunomu ujung ni angka ari dohot partingkian. Naeng ondolhonon di jamita sadari on paboa marujung do angka ari dohot partingkian di portibi on. Ndang adong na manongtong di portibi on, holan Debata Jahowa do na manongtong. Alai adong do parhiteanta songon jolma na fana on tu hadirion ni Jahowa na manongtong i, i ma haporseaon. Haporseaonta i do na mamboan hita pajumpang jala mardame tu Debata Jahowa, ndang perak manang sere. Haporseaonta i do nang na mangonjar rohanta marhamubaon ni roha, i do na hinalomohon ni roha ni Debata sian hita jolma pardosa on. Haporseaonta i do na paluahon hita sian rimas ni Jahowa tu sandok tano on, huhut na paluahon hita sian haroro ni ari parpudi i. Marujung pe angka ari dohot partingkian i alai ianggo haporseaonta i diboan i do hita mamolusi i, menembus ruang dan waktu. Ala ni i, pangaradeonta manomunomu ari pangarimasan ni Jahowa i ma, tatiop ma gomos haporseaonta i, songon na didok di Pang. 3:11, “Magira ma Ahu ro. Tiop ma na di ho, unang adong na mambuat tumpalmi.” Haporseaonta i do muse na mangajarhon tu hita mangulahon lomo ni roha ni Debata, huhut pasidinghon sogo ni rohaNa i.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Hahonaan ni jamita</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Bangso ni Debata do hita</div>
<div dir="ltr">
<br />
Jonok nama ari ni Tuhan i, alai unang pola tasungkun sadiharina, Debata Ama i do na umboto i jala na berhak secara total disi. Dohot pandohan na asing, ndang na ro di hita i, ndang adong hakta mangantoi i. Holan on do, tahalungunhon do harorona i. Debata Jahowa do na berhak secara total disi, tapuji ma Ibana na songkal jala na marmulia, jala sian pamujionta i do tartanda paboa bangsoNa do hita.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Pauba roham saonari</div>
<div dir="ltr">
<br />
Marhitehite kesadaran bahwa ada akhir dari seluruh zaman, tapature ma ngolunta i. Unang marpaima jo, alana boi do manang sadihari portibi on manaiti rohanta i. So tung tadok muse di bagasan rohanta, “Ndang adong na denggan, manang na jat bahenon ni Jahowa.” Tabolongkon ma parange na so denggan, parjujion, korupsi, na maniopi upa ni parkarejonta, pasudasuda tingki tu na so marguna, na so mangalehon perhatian tu keluarga, na manghosomi dongan, dohot lan na asing dope ulaon na so dihalomohon Debatanta i.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sipahusorhusoron</div>
<div dir="ltr">
<br />
1) Ala bangso ni Debata hita, las ma rohanta manomunomu ari ni Tuhan i, ai haluaon do i di hita, songon halalas ni roha ni halak dina laho manjalo hadiah songon pandohan ni apostel Paulus di Plp. 3:14, “On do tahe: Huhalupahon na di pudingku, hueaki angka na di jolo. Dompak pandang i do hupuspus, dompak upa hamonangan na sian panjouon ni Debata sian ginjang, di bagasan Kristus Jesus i.” Di Alkitab, Flp. 3:13b-14, “tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
2) Di halak na mabuk, songgotsonggot do ari ni Tuhan i, alai di angka na porsea i ndang. Ai molo panangko borngin na hatiuran, tarsonggot do rohana jala ndang tarbahen be laho maporus. Alai angka na di bagasan hatiuron do hita, nda tung na hatiuran. I ma jamita di Epistel ni Minggu on, 1 Tessalonik 5:1-11. Siala ni i las ma rohanta paradehon diri.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
3) Unang marpaima jo, saonari tamulai ma maninggalhon angka pangalaho na hurang denggan di jolo ni Tuhan i, ala marujung do ngolu ni jolma, binsan margogo dope hita mangalo dosa i, so tung sanga gabe bangko manang karakter na so tarpalongkang hita be.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
oooOOOOooo</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Ujung Taon Parhuriaon, 23 November 2014</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Johannes 11 : 25 – 26<br />
Jesus do haheheon dohot hangoluan</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Patujolo</div>
<div dir="ltr">
<br />
Sahat ma hita tu Minggu Ujung Taon Parhuriaon. Sada hal na menonjol di Minggu on i ma, dijahahon do goar ni angka na monding di bagasan sataon huria i. Laos i do umbahen digoari minggu on songon minggu parningotan di angka naung monding. Sipata ro do tu bagasan roha, boasa ringkot jahaon i begeon ni na mangolu? Molo dohot do goarhu dijahahon disi, hubege dope i? Dibahen i, boasa pola ringkot begeon ni na mangolu goar ni angka naung monding i? Nda na mangarungkari sidangolonon i?</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Hatorangan ni turpuk</div>
<div dir="ltr">
<br />
Ro do angka na sinuru ni si Maria dohot si Marta mandok tu Jesus na marsahit si Lasarus. Ro alus ni Jesus: “Nda tung hamatean ujung ni sahit i, alai bahen hasangapon ni Debata do i, asa marsangap Anak ni Debata marhite sian i” (ida Joh. 11:3-4). I do tutu, saluhut na masa di ngolu ni jolma, ingkon tu hasangapon ni Debata do tutu halahoanna i. Isara adong halak na mapitung sian hatutubuna dope, disungkun angka siseanNa ma Jesus, ise do na mardosa umbahen na ingkon mapitung ibana sian hatutubuna dope, ibana sandiri do manang na natorasna (ida Joh. 9:1 du). Alus ni Jesus tu angka sisean: “alai naeng gabe patar angka ulaon ni Debata di ibana” (ayat 3). Songon i nang di hamamate ni jolma pe, papatarhon huaso ni Debata do i, hasongkalon dohot hatigoranNa.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Boasa didok songon i? Jala boasa ingkon mate jolma i? Di mulana i, ndada tu hamatean disangkapi roha ni Debata dina ditompa Ibana jolma i, asa mangolu do tahe, asa tu hangoluan i (ida 1 Musa 1-2). Alai ala ni dosa ma, ingkon mate ma jolma i (ida 1 Musa 3). Alai ala ni holong ni rohaNa na balga jala na bagas i, dipajongjong do hita laho paluaonNa. Songon na nidok ni apostel Paulus di 1 Tes. 5:9 i, “Ai ndang dipadiri Debata hita bahen sirimasan; alai naeng ma dapotan haluaon hita marhite sian Tuhanta Jesus Kristus.” I do sangkap ni Debata marsuru AnakNa, asa mulak do hadirion ni jolma manisia songon di mulana i asa dapotan hangoluan. Alai ianggo racun ni dosa i nunga sanga masuk tu ngolu ni jolma i, manang beha pe ingkon mate do, alai ndada i be ujung ni ngolu di angka na porsea i. Nunga dipatalu Tuhan i hamatean i, songon didok di 1 Kor. 15:55, “jo hamatean, didia soropmi?” Asa, ndada hamatean na saleleng ni lelengna be hamatean ni angka na porsea i, parsatongkinan do paima dipahehe Tuhan i muse jala dilehon hangoluan na saleleng ni lelengna i. Persoalanna, “porsea do ho disi?” (ayat 26).</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Hahonaan ni jamita</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Hasangapon ni Debata</div>
<div dir="ltr">
<br />
Dijahahon pe goar ni angka na monding di huria i, ndada na mangarungkari sidangolon, alai asa idaonta do hasangapon ni Debata marhitehite hasusuda ni bohal ni jolma. Marujung do ngolu ni jolma, ndang manongtong songon Debata. Ringkot do i botoon ni na mangolu songon hita on, asa hita pe mangarade ma di hasusuda ni bohalta be. Sian angka na jinahahon i, adong ma i na marujung ala ni parsahiton naung leleng, adong do nang na marujung di bagasan tingki na jempek, bahkan tompu isara na tabrakan dohot na asing. Na manungguli haporseaonta i do i, asa unang olo hita marpaima jo laho paubahon roha. Manang sadihari pe na boi do ajal menjemput. Hagogoon ni jolma, hamoraonna i, ginjang ni rohana i, talu do jala mago do muse, hasangapon ni Tuhan i do na monang jala na manongtong. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Jesus do haheheon dohot hangoluan i</div>
<div dir="ltr">
<br />
Jesus Kristus, Anak ni Debata, i do haheheon dohot hangoluan. Manang ise naeng di ibana hangoluan i, ro ma tu Jesus, haporseaon ma tiketna tusi. Taboto do ianggo haheheon i dohot hangoluan i sijaloonta do i dung mamolus hamatean hita jala dung ro ari parpudi i. Alai sasintongna nunga bongot tu portibi on haheheon dohot hangoluan i, i ma marhitehite Tuhan Jesus. Lapatanna, nunga menembus ruang dohot zaman be haheheon dohot hangoluan i, nunga ro tu tongatonganta di bagasan Jesus Kristus. Marhitehite pangantusion i, boi ma dohononta paboa sasintongna tondi ni haheheon dohot hangoluan i nunga sahat nuaeng di tingki on tu hita. Persoalanna, tajalo do manang na ndang. Sadari on do, di tingki on jala di ingananta di portibi on, penentuan ni hangoluan i di hita. Molo tajalo do haheheon i dohot hangoluan i marhitehite na manjangkon Tuhan Jesus tu bagasan ngolunta i, naung tajalo ma i hangoluan i. Ala ni i do, las ma roha ni halak na mangolu di bagasan Kristus, na mangolu mangihuthon angka ajaran ni Tuhanta i, mangolu do ibana nuaeng nang sogot.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Minggu Ujung Taon Parhuriaon = Minggu Hatongtongon</div>
<div dir="ltr">
<br />
Digoari do nang minggu ujung taon parhuriaon on dohot minggu hatongtongon, manang minggu kekekalan. Ala dison ma dijamitahon taringot tu kekekalan di bagasan Tuhan i. Naeng gabe jamita taringot tu panghirimon ni angka na porsea i ndang marisuang, marujung tu hangoluan na salelenglelengna do. Songon hata ni Tuhan Jesus di ayat 4 i, “nda tung tu hamatean ujung ni sahit i” songon i nang di angka na porsea, nda tung tu hamatean ujung ni parngoluanna i, tu hangoluan do dung dipahehe Debata ibana. Dibahen i, sai olo ma hita porsea paboa di bagasan Jesus nunga tajalo haluaon i, dung dipahehe hita sian hamatean parsatongkinan i, dipangolu tu hangoluan na manongtong i rap dohot Ibana, Debata Ama dohot Tondi Porbadia. Tu angka jolma na mangolu do ringkot botoon on, nda tung tu angka naung monding i. Ala ni i, dina dijahahon goar ni angka na monding i, laho di hita do i manungguli haporseaonta sai anggiat olo hita mangarade di bagasan hamubaon ni roha.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sipahusorhusoron</div>
<div dir="ltr">
<br />
1) Porsea ma hita, Jesus do bona ni haheheon dohot hangoluan. Di bagasan ibana do tajalo haheheon i dohot hangoluan i, jala ndang tarhahua ni hamatean i hita molo di bagasan Jesus hita (pat. Rm. 8:38).</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
2) Molo porsea do hita taulahon ma lomo ni rohaNa i, i do na patuduhon paboa na porsea hita (adong haporseaonta). I do didok di jamita Epistel, Hes. 34:20-24, Debata sandiri do na laho manguhumi hita hombar tu na taula saleleng mangolu, manang na adong holong manang na ndang. Alai hombar tu 1 Tes. 5:9 i, orang Kristen ada bukan untuk dihukum, melainkan untuk menerima keselamatan.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
3) Di Minggu Ujung Taon Parhuriaon on, manang di minggu parningotan di angka na monding, taingot be ma ari hamamatenta be. Populer do on di bagasan pandohan “memento mori” manang ingot ari hamamatem. Dohot tujuan, tontu sahali asa mangarade hita manomunomu i di bagasan haporseaon na hot tu Tuhan. Magopona i molo ingkon tu uhuman do hita laho dung mate hita, ndang tu hangoluan naung pinarade ni Tuhan Jesus i.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
oooOOOOooo</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Advent I, 30 November 2014</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Jesaya 64 : 1 – 8<br />
Jahowa do Ama di hita</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Patujolo</div>
<div dir="ltr">
<br />
Sahat ma hita di Minggu Advent, parmulaan ni taon na imbaru di kalender ni huria. Sada parmulaan na imbaru, ingkon do i marisihon angka na denggan, na uli jala na hasea. Asa denggan muse prosesna i di pardalanan ni tingki na mangihut jala denggan nang ujungna. Songon di turpuk jamita di Minggu on, mulak do muse bangso Israel tu na hinaporseaannasida sian na robi dope, tu credo na pita paboa bangso ni Debata do nasida jala Debata do Ama di nasida. Alai marbungkus pujipujian dohot panopotion ni dosa do, gabe tung mansai uli do Jesaya 64 on jahaon songon sada puisi/sajak na niendehon. Alai taida ma jolo, boasa gabe Jesaya 64 on na ingkon gabe turpuk jamita di Minggu Advent I, parmulaan ni taon na imbaru di huria.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Hatorangan ni turpuk</div>
<div dir="ltr">
<br />
Sian Jesaya 64 on, taida do panindangion ni bangso Israel taringot tu Debata Jahowa. Na gok huaso do Ibana, jala pargogo na so hatudosan, no molo pola patuduhon diri manang na tuat Debata sian banua ginjang, angka hitir do bangso parbegu maradophon i. Dipangke do pandohan “Aut ni haru diribahi Ho angka langit” na paboahon haporseaon do i na manghatindanghon taringot tu Debata pargogo na so hatudosan i, na marhuaso di langit nang di tano on.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kesadaran nasional</div>
<div dir="ltr">
<br />
Sian Jesaya 64 on taida do na adong kesadaran secara nasional. Di parmingguon do dijahahon psalmen on, lapatanna dijahahon secara bersama-sama angka na ro tu parmingguon i. Dohot pandohan na asing, adong kesadaran secara bersama-sama, na parjolo bahwasana Debata na songkal jala pargogo na so hatudosan do Debata Jahowa. Na paduahon, mandok paboa naung lemba do nasida di credona i, ndang dihangoluhon be haporseaonna i. Umbahen pola nasida sandiri na mandok, “na ramun do hami d.u.” di ayat 4-6 i.<br />
Ndang pola dipatorang dison manang na ala ni aha gabe muncul muse panindangion on, dung “mansai leleng” (ayat 4) nasida mangolu di bagasan dosa. Alai huhut na patuduhon paboa (jala somalna) adong na masa di tongatonga ni bangso i umbahen ro nasida tu jolo ni Debata marhite psalmen on. (Adong na mandok, hoihoi ni bangso i do na mangonjar nasida manjou goar ni Debata.) Dung pujipujian (ayat 1-4a), panopotion ni dosa (ayat 4b-6), ro muse panindangion na penuh percaya diri mandok dirina bangso ni Debata (ayat 7-8). Sada rangkaian na mansai uli do on di tonga ni bagas joro i.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Percaya diri gabe bangso ni Debata</div>
<div dir="ltr">
<br />
Ra deba mandok, molo diula sahalak sadasada hasalaan, ndang patut nian ibana pajojorjojor hadirionna. Isara rupani sahalak presiden mandok, “ai presiden do ahu, ala ni i sesa hamu hasalaanki.” Alai ianggo di hubungan keluarga, sai adong do na songon i: “Sesa ma dosangki, bapa, ai anakmu do ahu.” Songon i ma taida nuaeng parsaoran na rosu antara ni bangso ni Debata tu Debata sandiri. Songon hubungan ni sada ama tu anakna. Alai huhut taida disi, na adong do haporseaon ni bangso i umbahen na barani nasida mangidohon hasesaan ni dosa. Porsea do nasida sian pangaramotion dohot panumpahion ni Debata Jahowa na sai laon, tutu do Debata Amanasida. Kepercayaan diri sisongon on ndang jumpang di halak na so marhaporseaon tu Debata. Umumna molo ro parungkilon manang na dosa diula sasahalak, ro do tu jolo ni Tuhan i mangido hasesaan ni dosa, i ma tandana mangolu dope haporseaonna. Alai laos adong do halak na maila ro tu jolo ni Tuhan i manopoti dosana, gariada lam mandao do sian ngolu haporseaon i, sekali basah ya sudah mandi sekali, ninna molo di ende i.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Parmulaan na denggan</div>
<div dir="ltr">
<br />
Molo tapaihutihut barita ni anak na mago na di Mat. 15:11-24 i, gabe denggan do muse dung adong panopotion sian anak na mago dung hamumulakna tu jolo amana i. Songon i nang di hita, ingkon jolo adong do panopotion ni dosa asa denggan muse parngoluanta di jolo ni Debata. Asa tu panopotion i, ingkon jolo adong do panandaon diri asa unang panopotion i holan formalitas sambing. Molo porlu, tapajojor di bagasan tangiangta i angka dosa dohot hasalaanta i, tau paposhon roha do i. Adong do halak na mardenggan tu donganna marhitehite na manabunihon hasalaan. Lapatanna, dung na so masipangkulingan nasida ala ni sadasada persoalan, mardenggan do muse alai ndang hea masipatangkasan manang masipatorangan taringot tu persoalan i. Naung salpu i salpu ma, denggan do nian i, alai dao dumenggan molo masipatorangan jala masiakuan kesalahan. I do permulaan na sempurna. Songon bangso ni Debata di turpuk on, dipajojor do hasalaanna na sai laon asa tung puas jala ndang adong na buni di adopan ni Tuhan i.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Hahonaan ni jamita</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Panandaon di Debata</div>
<div dir="ltr">
<br />
Molo naeng hita mamungka lembaran baru di ngolunta on di bagasan Tuhan i, sai jumolo ma hita mananda Ibana. Ise Debata na tatanda? Laos i ma muse ojahanta laho marsaor dohot Ibana. Debata parasi roha, perdenggan basa, na lambat tarrimas, pargogo na so hatudosan, na lomo roha di hamumulak ni parjahat, dohot lan angka na asing, angka i ma na gabe ojahan di hita marsaor dohot Ibana.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Advent I, simbol parousia</div>
<div dir="ltr">
<br />
Dung minggu ujung taon parhuriaon, simbol ni haporseaon ni halak Kristen paboa na marujung do sogot saluhutna jolma, ro ma Minggu Advent I. Advent lapatanna “kedatangan,” molo tapahembang muse pangantusionna i na marlapatan penantian ni angka na porsea i do di haroro ni Kristus na paduahalihon i (parousia). Jala haroro ni Kristus na paduahalihon i disimbolhon do muse di ari Natal (ari hatutubu). Ala ni i, minggu Advent naeng mangajarhon tu hita asa di bagasan hasatiaon ma hita maimaima Kristus i ro paduahalihon. Satia ma hita di haporseaonta i, jala satia ma hita mangulahon na hombar tu haporseaonta i. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Advent: joujou tu hamubaon ni roha</div>
<div dir="ltr">
<br />
Suang songon i minggu Advent manjouhon angka jolma tu hamubaon ni roha. I do pangaradeon laho manomunomu Kristus, di bagasan haserepon ma dohot hahohomon. Di liturgi ni angka huria Lutheran, digonti do ende sambutan Haleluya tolu hali i dohot Hosiana tolu hali. Lapatanna asa marsitutu huria i laho pahusorhusor (meresapi) masa penantian on di bagasan haporseaon na sintong. Molo dijouhon i, taboto ma na jonok ne ma haroro ni Tuhan Jesus na paduahalihon i. Asa, bergerak ma angka bangso i tu hamubaon ni roha.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sipahusorhusoron</div>
<div dir="ltr">
<br />
1) Mulak ma hita tu panindangion na pita tu Debata Jahowa.</div>
<div dir="ltr">
2) Marhitehite perenungan di Minggu Advent on, tatanda ma dirinta dohot hadosaonta i, dung i tatopoti ma di jolo ni Tuhan.<br />
3) Tasuanhon ma di bagasan rohanta be, Debata do Ama di hita, jala hita bangsoNa. Siala ni i, marparange ma hita hombar tu lomo ni roha ni Debata dohot aturanNa.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
oooOOOOooo</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: right;">
pinatomutomu ni Pdt. Mikhael Ofel Panjaitan</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-690359049695130432014-09-19T11:12:00.001+07:002014-09-19T11:44:13.597+07:00Tips supaya cartridge awet<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt;">Banyak orang
mengisi ulang tinta ke dalam cartridge-nya dengan cara seperti yang dianjurkan di
berbagai bungkus tinta. Di situ dianjurkan untuk membuat lubang di bagian atas
cartridge, lalu menyuntikkan tinta ke dalamnya. Dengan cara itu terbukti
banyak yang kewalahan, mulai dari melubangi (pakai apa?), sampai pada proses
isi ulang yang harus ekstra hati-hati, kalau tidak maka siap-siap saja menghadapi
tumpahan tinta. Tumpahannya bisa ke mana-mana, tapi 99,9 % tangan pasti menjadi
korban pertamanya </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt;">.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Namun yang
paling mesti dijaga jika menggunakan cara di atas ialah keawetan busa penyerap
dan penyimpan tinta yang ada di dalam cartridge. Busa itu sering tertusuk jarum
suntik tinta, bahkan banyak juga yang sengaja menusuknya ketika mengisi ulang. Alasannya
supaya tinta cepat masuk, atau daya serap busa sudah tidak bagus lagi sehingga
mesti ditusuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Nah,
sekarang saya mau berbagi pengalaman lagi tentang printer (sebelumnya di <a href="http://siboantona.blogspot.com/2012/12/pengalaman-menggunakan-printer-dan.html"><span style="color: red;">Pengalaman Menggunakan Printer dan Cartridge dan Tips Merawatnya</span></a>). Berangkat dari keluhan
banyak teman-teman sepelayanan tentang printer, susah mengisi atau menyuntikkan
tinta, cartridge cepat rusak (sekedar info: harga cartridge hitam + warna ± 80 % dari harga
printer), sering terkena tumpahan tinta, delala. Karena itu, kali ini saya mau
berbagi tips pengisian tinta yang cukup aman dan dapat menjaga keawetan
cartridge, sehingga cartridge berumur panjang (selamat ulang tahun,
cartridge!). Loh?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Oke, coba
ikuti langkah-langkah ini:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Siapkan pisau
dapur (pisau Rambo juga boleh asal permisi dulu sama Rambonya) dan
selotip/isolasi atau apalah namanya;</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaCSGXRHLF4dwbBk7AVcdlb9ceJnQVpr0mrwvXE5AZu8pU_R_VPbVpT5wgjtQa-e8jiTqhyEx8Hn-lXFkG7M7isn2OZPcRTAQ0HarRuk_ILjyp5LebCN6FLlD5POdZ5CT__Q9HTLiw/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaCSGXRHLF4dwbBk7AVcdlb9ceJnQVpr0mrwvXE5AZu8pU_R_VPbVpT5wgjtQa-e8jiTqhyEx8Hn-lXFkG7M7isn2OZPcRTAQ0HarRuk_ILjyp5LebCN6FLlD5POdZ5CT__Q9HTLiw/s1600/1.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Keluarkan
cartridge dari printer;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2ns8WyU1WpHuSU0tecQo6cL3lUJn0mRJaBNuESgMJiXeaaG1xUIGTrHwRAInw-EpIEI721qEMsjJIDDiY8vCqnoODkNAf3eMWBZjxm1G8oY5woQF-fk0c0-qXdooX9fpXSnjjEL_e/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2ns8WyU1WpHuSU0tecQo6cL3lUJn0mRJaBNuESgMJiXeaaG1xUIGTrHwRAInw-EpIEI721qEMsjJIDDiY8vCqnoODkNAf3eMWBZjxm1G8oY5woQF-fk0c0-qXdooX9fpXSnjjEL_e/s1600/2.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Buka bagian
atasnya menggunakan pisau (hati-hati, ya). Tapi perhatikan, tidak semua cartridge bisa dibuka bagian atasnya, kalau terlalu keras mungkin memang tidak diperuntukkan bisa dibuka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7x3XH0HNHi-wvDTn6lzgQ7-cY_sPLl_E_SbCSiaJbwkotj5Ay2AjW1AAaXalrGd-pu3oM3OGlBQRERN-JKC5fdRsKKiadxRbkblDMW160gk8LBRsgfAVxNUTSy_D5wlMfcZGbx-Xi/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7x3XH0HNHi-wvDTn6lzgQ7-cY_sPLl_E_SbCSiaJbwkotj5Ay2AjW1AAaXalrGd-pu3oM3OGlBQRERN-JKC5fdRsKKiadxRbkblDMW160gk8LBRsgfAVxNUTSy_D5wlMfcZGbx-Xi/s1600/3.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Nah sekarang
terlihat busanya, isilah tinta dengan suntik, (boleh tanpa jarumnya). Tidak perlu menyentuh busa, jarak secukupnya saja di atas busa. Sebelum menyuntikkan,
tariklah sedikit pendorong suntik ke atas, karena biasanya awalnya suntik itu
kesat jadi kalau langsung didorong terasa agak berat, lalu kita
memperbesar tenaga jari jempol kita, sehingga… terdorong dengan keras dan...
ah, tumpah lagi </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;">L</span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpBJ3R_cHhnCpql69hfpSbWmdJ_SDNE2Ck4-A8mec2Ah8QKj9GVmiCjQR55SqGZjbw48p6t09tw5P1yMf79EPiRDyAUInapoJdhl8msvFN8_lNGyTjn6m6T7qoi9L0PL0cb9dq98Gz/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpBJ3R_cHhnCpql69hfpSbWmdJ_SDNE2Ck4-A8mec2Ah8QKj9GVmiCjQR55SqGZjbw48p6t09tw5P1yMf79EPiRDyAUInapoJdhl8msvFN8_lNGyTjn6m6T7qoi9L0PL0cb9dq98Gz/s1600/4.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnIxRu93_wC9DHjuVBe-mxkgAGITdeH5Yw_7fJbnG-8dTxAmnG0bm_LmxEJ51LxkcOPHYxPzSWViyz595ADQyeDhLW-kuAuqUn67_N7CwQp_yycy6Sy7DwPeCNZjnL-ni8PYwuu17z/s1600/5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnIxRu93_wC9DHjuVBe-mxkgAGITdeH5Yw_7fJbnG-8dTxAmnG0bm_LmxEJ51LxkcOPHYxPzSWViyz595ADQyeDhLW-kuAuqUn67_N7CwQp_yycy6Sy7DwPeCNZjnL-ni8PYwuu17z/s1600/5.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="MsoListParagraph">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Setelah mengisi
ulang (anjurannya 5 cc aja sekali isi ulang), pasang lagi tutup cartridge yang
kita buka tadi, rekatkan dengan selotip/isolasi atau apalah namanya. Pastikan penutup
cartridge merekat dengan baik, rapat dan tidak mudah bergeser. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_OCco8aUTb0rPle1WlP6F0g-aU007UmjqdYFAKDS1naHBczKhPa-rlAVM4HSwGTKZYTpRdMXpLEtcqm6tbrcIeVBSj_sIBsHXKmI8OAkO1mfm4srzY4ZC9IV_TvrcpLyqJC8NTjpK/s1600/6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_OCco8aUTb0rPle1WlP6F0g-aU007UmjqdYFAKDS1naHBczKhPa-rlAVM4HSwGTKZYTpRdMXpLEtcqm6tbrcIeVBSj_sIBsHXKmI8OAkO1mfm4srzY4ZC9IV_TvrcpLyqJC8NTjpK/s1600/6.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="MsoListParagraph">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sekalah head
cartridge (bagian paling bawah, lubang seperti garis) dengan tisu kering yang
cukup halus, supaya tinta terserap keluar dan lancar ketika proses pencetakan. Cukup
sekali saja. Catatan: jangan sentuh dengan tangan setiap bagian metal (connector)
yang biasanya warna emas pada cartridge, <i>forbidden
area</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Masukkan cartridge
kembali ke printer. Kalau tersedia, jalankan aksi <i>Cleaning</i> pada <i>Maintenance</i>
(di <i>Properties</i>)<i> </i>untuk membersihkan sesuai prosedur printer. Cetaklah <i>Test Page</i> untuk melihat hasilnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Kalau berhasil,
“Selamat Pakai!” kalau tidak berhasil, cukup sampai “Selamat Mencoba!” saja. Hehe.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Begitu saja dulu. Sampai jumpa lagi.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-52753184576786631212014-09-09T09:04:00.000+07:002014-09-09T09:10:54.063+07:00Bahan Jamita 21 September 2014, Jona 3:10 - 4:11Salam manis bagi teman-teman di dunia maya :)<br />
Sudah lama tidak menulis di sini. Kali ini aku mau berbagi bahan sermon atau bahan khotbah. Kebetulan Pdt. D. br Nasution (GKPA Ujung Batu Sosa) di Hutaraja Lamo meminta bahan sermon yang sudah kami sermonkan, untuk bahan perbandingan katanya. Tapi beliau tidak punya akun email, jadi kupikir-pikir lagi, poskan di blog ajalah, sekalian mengisi kekosongan panjang selama ini. Karena itu, jika ada teman-teman pelayan yang ikut membaca bahan khotbah singkat ini, lebih kurangnya mari kita perbaiki dan sesuaikan dengan konteks jemaat kita masing-masing. Selamat membaca. Tuhan Yesus memberkati.<br />
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Bahan </span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sermon<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">tu Minggu </span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">XIV</span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> Dung
Trinitatis, </span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">21 September </span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">2014<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sermon HKBP Ressort Sion Nauli Sosa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Jumat, 0</span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">5</span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> </span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">September </span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">2014 di HKBP </span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Hutaraja
Lamo</span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 16.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Jona 3</span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 16.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> : </span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 16.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">10</span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 16.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> – </span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 16.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">4 : 11<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 16.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dihaholongi Debata do saluhut bangso</span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 16.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 14pt;">Patujolo</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Di hami sandiri,
menarik situtu do angka barita di Bibel na mamaritahon taringot tu parsaoran ni
sasahalak tu Debata. Tarida do sian i parsaoran na rosu antara ni jolma tu
Debata, sipata marsialusan, jala patar muse disi parbinotoan ni Debata na so
hadodoan, na sai maralo tu pamingkirion ni jolma. Di turpuk ni jamita dison,
mandele do si Jona na sinuru tu huta Ninive, ala disesa Debata dosa ni pangisi
ni huta i. Hape nunga mamolus sada pengalaman na so halupahon si Jona, na masuk
tu bagasan ni sada dengke na balga. Tolu ari tolu borngin ma si Jona di bagasan
dengke i, jala sai martangiangi do ibana disi sahat ro di na disuru Debata dengke
i mangutahon ibana muse tu pasir (2:1-11). Naeng taida ma jolo pangalaho ni
Debata sian barita ni turpuk on, laho mangarataratai panandaonta tu Debata
Sitolusada i.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tafsiran ni turpuk<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Panolsolion ni roha ni
pangisi ni huta Ninive, dohot kesadaran akan keberdosaan (ida bindu 4:1-9) mambahen
nasida malua, gabe marpangulahi roha ni Debata dompak nasida. Uhuman naung
ditotophon hian gabe Debata sandiri do manundatisa, siala las do roha ni Debata
mangida pangisi ni huta Ninive. Tontu sahali, mansai las situtu do nang roha ni
pangisi ni huta i ala marpangulahi roha ni Debata dompak nasida. Alai adong na
so las rohana di na sao saut lalu uhuman na tu huta i, i ma si Jona sandiri. Na
manghilala do si Jona, marisuang do hape pengalamanna i na madabu tu laut jala
dibondut dengke na balga ibana. Boi do muruk jolma di halalas ni roha ni Debata?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Unang sai marsidalian
di jolo ni Debata<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Di Bibelta ndang adong
dipatorang disi sibonsirina na maporus si Jona sian adopan ni Debata. Manang
ala ni biarna tu pangisi ni huta Ninive, manang hal na asing ndang taboto dohot
pasti. Alai dibahen si Jona do pembelaanna di bindu 4:2, didok ibana ala naung
ditanda ibana do Debata parasi roha jala pardenggan basa, na lambat tarrimas,
parasi roha godang jala na olo sumolsol rohaNa taringot tu hamagoan. Ala ni i
do ninna umbahen na maporus ibana sian parsuruon ni Debata. Jala gabe kenyataan
do i, ndang dabuon ni Debata be uhuman tu Ninive dung diida na disolsoli huta i
do hape hajahatonna na sai laon. On do na so tarjalo roha ni si Jona, diulahi
ibana ma muse mangalului dalan tu hamateanna.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Ndang muba ianggo
pangalaho ni Debata<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Di na diida si Jona, na
so muba hape pangalaho ni Debata pardenggan basa jala parasi roha godang, gabe
malua Ninive sian uhuman, ndang tarjalo rohana. Gabe muruk do ibana dompak
Debata. Alai ro ma sungkunsungkun sian Debata tu ibana, na patut do ibana muruk?
Sifat Allah yang kekal, yang diikuti dengan sifat-sifatNya yang lain, menjadi
persoalan bagi Yunus. Dohot pandohan na asing, ndang satuju si Jona di
sifat-sifat ni Debata. Hape songon na sinuru ni Debata ibana, ingkon dos nian
pangalahona tu Debata, i ma barita hangoluan do sasintongna na binaritahonna i
tu Ninive. Nang pe marrumang ancaman kehancuran, alai di balik ni i adong do
tawaran pengampunan. Jala ditangihon pangisi i huta Ninive do soara ni Tondi i
na mangonjar rohana mangidohon hasesaon ni dosa, marhitehite na patuduhon
panolsolion ni roha. Mangula do sifat Allah yang kekal, parasi roha godang,
pardenggan basa na sumurung, jala na olo sumolsol rohaNa taringot tu hamagoan.
Barita nauli do i di parhuta Ninive.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Ketidaksadaran ni si
Jona</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">Jala sasintongna, na so disadari si Jona
do, naung jumolo do ibana hape mengalami sifat Allah yang kekal, na tinandana
hian. Di na dialo ibana parsuruon na ro tu ibana, gabe naeng melarikan diri
ibana sian parsuruonna i, marpangulahi do roha ni Debata dompak ibana.
Sasintongna tama do ibana hona uhuman, alai ternyata dipaimbaru Debata do parsuruon
na tu ibana i, jala dilehon do kesempatan kedua tu ibana. Pengampunan do i.
Molo songon i do hape, boasa ndang tarjalo rohana di na dipalua Debata huta
Ninive sian uhuman?</span><br />
<span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Boasa tung diarsakhon
si Jona hamamago ni na so hinangaluthonna?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1lp4f3LYhhHlO0AoLk0ZgOsrCZuhyphenhyphenHi1PwrSCawECHofLa82-l0xvjEBG5zwImLe5QSFsaXraYT_zg0idN3NDvhR8FkvzCWiJhiRt0zhHsGuSubm6iO6fGpwqfAkc0T4Wf7t58a2B/s1600/Yunus+dan+pohon+jarak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1lp4f3LYhhHlO0AoLk0ZgOsrCZuhyphenhyphenHi1PwrSCawECHofLa82-l0xvjEBG5zwImLe5QSFsaXraYT_zg0idN3NDvhR8FkvzCWiJhiRt0zhHsGuSubm6iO6fGpwqfAkc0T4Wf7t58a2B/s1600/Yunus+dan+pohon+jarak.jpg" height="282" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span>
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Jadi dung laho si Jona
tu halongonan, dipadiri Debata ma disi hau dulang (pohon jarak) bahen
parlinggomanna. Alai marsogotna i, dipamate Debata do muse hau dulang i
marhitehite na dibahen disi gulokgulok. Sian na masa i, dipatorang Debata do tu
si Jona makna peristiwa na sebenarna: ndang patut nian, marsak si Jona ala
dipalua Debata bangso na manolsoli dosa dohot hajahatonna. Sasintongna ingkon
dohot do marlas ni roha si Jona ala ni haluaon ni jolma. Songon i do di
Agendanta, dung simpul dijahahon bagabaga ni Debata taringot tu hasesaan ni
dosa ni jolma, dihatahon ma muse “Hasangapon di Debata na di ginjang!” (ida
Luk. 2:14). Ende ni surusuruan do i di parsorang ni Jesus Kristus di borngin i,
na mamboan haluaon tu jolma manisia. Marlas ni roha do nang angka surusuruan
marnida jolma manisia na manjalo haluaon, nda tung gabe sogo roha ni angka
surusuruan i. Hape na masa di si Jona, tung holong do rohana di hau dulang na
mangalinggomi ibana sian logo ni ari, las do rohana, nang pe so ibana na manuan,
na manubuhon jala ndada ibana nampuna hau i. Hape, ianggo di Debata, Ibana do
na manompa saluhutna bangso, Ibana do nampuna saluhut bangso na adong di
portibi on, termasuk Ninive. Tung so marasi ni roha Debata di angka bangso na
tinompaNa? (ayat 11).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dihaholongi Debata do
saluhut bangso<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Songon i ma pangalaho
ni Debata na manghaholongi angka na tinompaNa, na so tarjuaNa do pangalaho
haholongonNa i. Lumobi di pangisi ni huta Ninive, na dietong Debata bangso na
oto, na so malo mananda dia tanganna parsiamun, dia parhambirang. Hape diboto
nasida do mulak tu Debata! Jadi, boi masa do tarbalik situasi ni kehidupan on.
Panurirang ni Debata do si Jona, hape hampir-hampir ndang taruli haluaon ibana
dibahen kesombongan imanna.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sipahusorhusoron<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Antong, sian bahan
sermon di ginjang, tabuat ma pigapiga poin na gabe jamita sian turpuk jamita
on, i ma:</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">1.</span><span style="font-size: 9px; text-indent: -18pt;"> </span><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">Taulahon ma parsuruon
ni Debata na tu hita, unang manirpang hita sian dalan naung tinontuhon tu hita.
Molo tarjou hita patupahon na denggan, so tung tajua i, so tung maporus hita
sian panjouon i.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">2.</span><span style="font-size: 9px; text-indent: -18pt;"> </span><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">Unang adong di hita
roha na mangiburu, na so manghalomohon na uli jinumpangan ni dongan. Marlas ni
roha ma hita rap dohot angka na marlas ni roha, tangis ma hita rap dohot angka
na tangis.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">3.</span><span style="font-size: 9px; text-indent: -18pt;"> </span><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">Dihaholongi Debata do
saluhut bangso, dibahen i, ndang adong dalanta nanggo saotik manghasogohon na
hinaholongan ni Debata. Lapatanna, tahaholongi ma sude jolma.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 3.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 3.0pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">oooOOOOooo<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="right" class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: 3.0pt; text-align: right;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">pdt.mop/serm.ress.sosa/sosa2014<o:p></o:p></span></i></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-65995101299161098172014-02-16T10:38:00.000+07:002014-02-16T10:38:38.386+07:00Pelean marminggu dohot parkir ni kareta dohot mobilAdong na menarik di laporan sian Barita Jujur Taon ni sada huria. Disosoi uluan ni huria i do asa unang nian disarupahon na hundul di Gareja i dohot parkir ni kareta manang motor. Molo parkir kareta manang na mobil, manggarar do saribu manang dua ribu. Molo marminggu ruas ni huria i, unang ma nirajuman songon na lagi parkir, gabe "manggarar" saribu manang dua ribu (pelean ma ra na nidokna disi). "Na lagi marsaor dohot Debata do hita," ninna di Berich i.<br />
<br />
Memang, molo naeng angkaton on gabe bahan diskusi, ra marganjangganjang do angka pandapot. Alai mansai unik do cara ni amanta uluan i manosoi ruasna, ala memang naung diboto amanta Sintua i do kondisi ni ruasna. Na mampu do nian, alai songon i ma rumangna na marpelean i, sisaribu dohot dua ribu. Dipatudos tu parkir ni kendaraan.<br />
<br />
Hehe<br />
<br />
I ma jolo carita sian au. Horas!Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-49359023108699589822013-09-26T12:34:00.001+07:002013-09-27T12:29:51.965+07:00Seharusnya Saya "Menolongnya"Dunia ini bekerja keras untuk mengaburkan kasih di antara umat
<br />
manusia. Si jahat akan berkeliling untuk menelan yang dapat
<br />
diterkamnya (1 Ptr. 5:8). Beberapa bulan yang lalu, ketika sermon
<br />
ressort di Sipirok, kami sampai pada pembicaraan bahwa kasih itu mesti
<br />
kreatif.
<br />
<br />
Awalnya berbicara tentang orang Kristen yang mesti membuahkan kasih
<br />
dalam hidupnya. Kemudian ada tanggapan dari seorang penatua bahwa
<br />
tidak mudah menerapkan kasih dalam hidup ini, karena banyak aspek yang
<br />
mesti diperhatikan. Kemudian sampai pada contoh kasus, di mana
<br />
misalnya ada yang memerlukan bantuan di jalan karena kendaraan rusak.
<br />
Beberapa kasus menunjukkan bahwa kita mesti berhati-hati menghadapi
<br />
kasus seperti ini di jalan, karena sering terjadi penodongan atau
<br />
perampokan dengan modus kendaraan rusak di jalan.
<br />
<br />
Lalu bagaimana? Jika daerah itu memang benar-benar sepi penduduk, ada
<br />
baiknya kita melewatkan saja. Namun kita mesti memberitahukannya ke
<br />
bengkel yang pertama dijumpai, agar montir segera menolong kendaraan
<br />
yang rusak itu. Lagipula itu adalah rezeki bagi bengkel tersebut, dan
<br />
dia bisa membawa beberapa temannya ke tempat itu. Tentang harga,
<br />
mungkin bisa sedikit ditambah karena montir yang melayani ke tempat
<br />
kendaraan yang rusak itu.
<br />
<br />
Dalam sermon itu kami setuju dengan cara itu, sebab kita mesti menjaga
<br />
diri kita, namun kasih juga tidak tertinggalkan. Karena kita mesti
<br />
hati-hati di zaman ini.
<br />
<br />
Ada apa dengan zaman ini? Bukankah kita harus menolong orang yang
<br />
kesusahan? Bukankah mestinya itu adalah buah dari kasih, yang
<br />
ditanamkan ke dalam hati kita melalui Firman yang sejak kecil kita
<br />
dengar? Ya! mestinya tolong-menolong menjadi tatanan hidup umat
<br />
manusia sesuai kehendak Allah Yang Mahakasih. Tapi si jahat selalu
<br />
berusaha untuk merusaknya.
<br />
<br />
Tentu tidak ada yang ingin kendaraannya rusak di jalan sepi, dan tentu
<br />
saja kita iba dan terdorong untuk menolongnya. Kondisi itu
<br />
dimanfaatkan oleh orang-orang jahat yang mau menjebak, menodong dan
<br />
merampok orang yang justru tergerak ingin menolong. Ini merusak
<br />
tatanan kasih yang mestinya tolong-menolong di antara umat manusia.
<br />
Orang-orang berpikir dua kali jika menjumpai kejadian seperti itu
<br />
lagi, baik dalam kasus yang berbeda seperti di pasar, swalayan, di
<br />
lokasi ATM dengan modus yang berragam.
<br />
<br />
Begitulah yang saya alami pada hari Sabtu, 14 September 2013, di
<br />
Pematangsiantar. Seorang ibu datang menghentikan langkah kami begitu
<br />
keluar dari ruangan ATM di Bank BRI di depan Taman Bunga. Kami tidak
<br />
melihat kapan dia datang, tapi seperti keluar dengan tiba-tiba dari
<br />
samping di bagian yang gelap (waktu itu malam). Dia segera
<br />
mengutarakan maksudnya meminta tolong supaya saya mau mentransfer
<br />
sejumlah uang ke adiknya via ATM, dan dia menggantinya dengan uang
<br />
tunai.
<br />
<br />
Pada saat itu saya bersikap protektif dan tegas mengatakan supaya ibu
<br />
itu menunggu orang lain saja. Lalu kami pergi, dan mendengar dia
<br />
berkata "Sehat-sehatlah kalian, ya." Sempat ada rasa tidak enak dan
<br />
ingin kembali untuk menolongnya, namun mekanisme pertahanan diri saya
<br />
mengatakan "tidak."
<br />
<br />
Di rumah, saya ingin membela diri dan tidak rela merasa bersalah. Saya
<br />
berpikir dan mencari alasan-alasan logis dari kejadian yang sempat
<br />
terekam, maupun hanya dengan mengaitkannya dengan peristiwa penipuan
<br />
dan hipnotisme belakangan ini. Namun akhirnya saya harus menyerah
<br />
kepada kehendak Allah yang menyatakan bahwa saya bersalah karena
<br />
meninggalkan kasih. Kasihnya kurang kreatif.
<br />
<br />
Seharusnya saya cek dulu uang tunai yang ditawarkannya sebagai ganti
<br />
yang ditransfer, memastikan asli atau palsu. Seharusnya saya meminta
<br />
kesediaannya untuk difoto wajah dan mengirim gambarnya melalui BBM,
<br />
untuk menjaga jika benar terjadi penipuan. Itu diperlukan karena jika
<br />
memang dia penjahat mungkin akan menghipnotis kita sehingga mungkin
<br />
barang-barang kita akan ikut hilang termasuk handphone. Seharusnya
<br />
saya mencoba menolongnya.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-62516196332140906022013-07-19T11:49:00.000+07:002013-07-19T11:49:06.713+07:00Bahan Sermon tu Minggu VIII dung Trinitatis, 21 Juli 2013<br />
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Johannes 15
: 9 – 17<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Masihaholongan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> <b>Tujuan,
latar belakang dohot teologi ni turpuk<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> Ra, hata “holong” i ma
hata na jumotjot itabege di ngolunta songon siihuthon Kristus hita. Jala
memang, boi dohononta i do unok ni na tahaporseai di haroro ni Kristus manopot
portibi on. Na mamboan holong ni Debata Ama do Ibana, jala Ibana sandiri do
Holong i na ro sian ginjang. Holong na sian ginjang i masuk do i tu hahomion ni
Kristus (misteri Kristus), jala barita nauli na sinurat ni si Johannes on
marisihon Hata ni Debata sandiri na mangungkap hapapatar ni Holong i, Kristus
Anak ni Debata i. I do tujuan ni Injil Johannes on, naeng patandahon Kristus
Jesus Anak ni Debata na ro papatarhon holong na sian ginjang di bagasan ngoluNa
sahat tu panghophoponNa paluahon na porsea.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> <b>Tafsiran ni turpuk dohot sipahusorhusoron<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Marhitehite panghophopon ni Kristus Anak ni Debata,
patar ma holong ni Debata tu jolma angka na porsea. Di angka na manjangkon
panghophopon i, gok mauliate do rohana jala Kristus nama nampuna dirina. Molo
didok Kristus i nampuna diri ni sahalak na porsea, ingkon mangolu ma di bagasan
Ibana. Mangolu di bagasan Kristus na marlapatan do i ingkon mangihuthon angka
ajaranNa. Jala ingkon di bagasan parsitutuon ni roha do na manghangoluhon
HataNa i. Siala hangoluan do Hata ni Debata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Holong ni
Kristus sitiruon ni jolma<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> Holong do roha ni
Debata Ama di Jesus Kristus AnakNa (ida Mrk. 1:11), songon i do holong ni
Kristus tu angka jolma (<b>ayat 9</b>).
Tutu, na mardosa do angka jolma di portibi on jala saor tu hajahaton do
ngoluna, jala tu hamatean do langkana. Alai ndang munsat holong ni Debata sian
tano on, jala ndada jolma i diporangi Debata, alai dosa, hajahaton dohot
hamatean i do. Alani i do disuru AnakNa tumopot portibi on, mamaritahon
Harajaon ni Debata (Syalom), mamboan haluaon na manaluhon hamatean marhitehite
hamamateNa sandiri. I ma holong ni Kristus, holong do rohaNa mida jolma alai
dihasogohon do hadosaonna. Sitiruanta do on, asa molo adong na mambahen na so
denggan tu hita, ndada diri ni sibahen na jat i sihasogohon, na binahenna i do.
Anggo tu jolmana i siasian do tahe i, ala so malua dope sian ulaon na jat jala
ndang mangolu di bagasan holong ni Kristus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Mian di
bagasan holong ni Kristus halalas ni roha do i<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> Sihamauliatehononhon do
asi dohot holong ni roha ni Debata marhite Kristus Jesus. Dipauba do hadosaon
gabe habadiaon, parhatobanon ni dosa gabe haluaon, arsak ni roha gabe halalas
ni roha. Songon jamita di piga minggu naung salpu, molo disalpuhon utang, tontu
sahali manghorhon las ni roha do i tu parsingiran i. Songon i ma nang jolma
pardosa na manjangkon Kristus Jesus gabe Sipalua di ibana, dipalua do sian
dosa, hajahaton dohot hamatean. Panghorhon ni i, iluilu gabe halalas ni roha (<b>ayat 11</b>). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Didok di ginjang, ndada jolma i musu ni Debata,
hajahatonna i do, dosana i. Alai molo dung dipalua na porsea i, ingkon rap
jongjong ma nian dohot Tuhan Jesus mangalo dosa dohot hajahaton i. Songon dia
ma dalanna? I ma marhitehite na mangaradoti patik (<b>ayat 10</b>). Mian di bagasan holong ni Kristus, tuntutanna i ma
mangaradoti patikNa. Dibahen i, ingkon gabe parangan ni Kristus do angka na
porsea na pinalua i, jongjong di jolo mangalo dosa dohot hajahaton. Sialoon do
dosa dohot hajahaton, na di diri sandiri pe i nang di diri ni dongan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Mangolu di
bagasan holong ni Kristus mangonjar na porsea masihaholongan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tindakan na mangaradoti patik, sadalan do i dohot
tindakan na marholong ni roha. Ai hagogok ni saluhut patik do tindakan na
manghaholongi dongan (ida Gal. 5:14). Boasa didok hagogok ni saluhut patik
holong i? Mangihuthon pemahaman na di ginjang, dos do sude jolma i dihaholongi
Debata, dihophop Tuhan Jesus do sude (nang pe holan angka na manjangkon Ibana
do na taruli haluaon), alani i ndang adong dalan ni jolma laho marsogo ni roha
tu donganna jolma. Ai na rap pardosa do, nang pe naung pinalua, alai nda tung
adong na boi menjamin dirina ndang be mangulahon dosa. I do umbahen ingkon
tiruanta do holong ni Kristus i, na so manghasogohon jolma alai dosa dohot hajahaton
ni jolma i do na dihasogohon rohaNa. Anggo jolma i, tama do masihaholongan jala
masipaingotan di angka na humurang asa rap denggan sude jala mian di bagasan
holong ni Kristus (<b>ayat 12</b>). Jala di
<b>ayat 13 </b>dilehon do tu na porsea
sitiruan songon hataridaan ni holong na umbagas, i ma na sahat tu na sumeahon
diri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Aleale ni
Kristus, sitean hahomion ni Debata<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> Digoar Tuhan Jesus do
angka na porsea i songon alealeNa, na umboto saluhut naung pinabotohonNa (<b>ayat 14-15</b>). Naeng dohonon sian i,
ndada holan barita sambing na sahat tu angka na porsea i, alai nunga secara
langsung dialami holong ni Debata marhite Kristus AnakNa i. Lumobi do
pangantusion na nidapot marhitehite na mengalami martimbangkon na holan mambege
barita/mananda secara lisan/tulisan. Jala angka na porsea i nunga dialami
sandiri holong ni Kristus i marhitehite haluaon na pinatupaNa i. Homi (misteri)
do pangalaho ni pangantusion i, jala ndang sai tarungkap marhite hata. Alai
marhitehite pamujion di bagasan parmingguon boi do nitangkup pangantusion i sian
liturgi Agenda. Bagian-bagian ni liturgi i naeng patorangkon tu angka na porsea
taringot tu hinauli jala hinabagas ni holong ni Debata. Na ro hita tu
parmingguon i, na niontang Debata do hita. Anggo sian hadirionta na sai
mardosai, ndang talup hita mandonoki Na Sun Badia. Alai marhite Kristus na gabe
Dalan, boi do hita taruli di parsaoran dohot Debata. Pengalaman on, i do gabe
barita siboanonta di bagasan hata dohot pambahenan (parange) na patandahon
paboa naung pinalua do hita, naung diperlayakkan gabe bangso ni Debata na
badia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Mangolu di
bagasan holong ni Kristus mamparbuehon holong tu dongan jolma<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Marhitehite pengalaman akan kasih Allah, borhat do
hita tu tongatonga ni portibi on laos taboan do barita haholongon i tu angka
dongan jolma. Tarpillit do hita angka na porsea gabe siboan barita halongangan
i, hoholongon dohot haluaon i (<b>ayat 16</b>).
Jala ndada hita na mamillit dirinta sandiri, alai Tuhan i do. Na di tanggal 1 –
4 Juli na salpu, dipatupa do ujian penerimaan murid baru di STT-HKBP, jala di
tanggal 4 do pengumumanna. Adong ma disi angka na mandohoti ujian na dipaksa
natorasna, na so pos rohana di ujian laho masuk tu perguruan tinggi negeri
naung parjolo nidohotanna, na taronjar sian rohana sandiri, manang naung loja
manganggur. Nang pe panitia penerimaan do na mengkoreksi ujian i, alai
haputusan tertinggi di Debata do. Manang na songon dia pe latar belakang na
mangonjar angka na mandohoti ujian i, guru di pamilliton ni Debata do. Songon i
nang hita marhite sian turpuk ni jamita on, ingkon unduk do hita di pamilliton
i gabe siboan barita haholongon marhitehite na masihaholongan sama hita. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Alai tutu, ingkon sian bulus ni roha do na mangulahon
holong i, asa mian tutu parbuena i, lapatanna ndang magopo. Molo so sian
habuluson ni roha, porsea ma hita ndang na manahan parbue ni i. Alani, tung
nalnal jala tangkas do Hata ni Tuhan Jesus di turpuk on di bagasan parenta na
sederhana alai mansai bagas jala uli: “Masihaholongan ma hamu!” (<b>ayat 17</b>).<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">oooOOOOooo<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNoSpacing" style="text-align: right;">
<i><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"> pdt.mop/serm.ress.sipirok/binanga2013<o:p></o:p></span></i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-38140355402349818672013-07-06T06:38:00.003+07:002013-07-06T06:38:55.347+07:00Bahan Jamita Minggu 6 dung Trinitatis 7 Juli 2013<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Kolosse 4 : 1 – 6<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Mangolu dibagasan holong dohot habisuhon<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"> <b>Tujuan dohot latar belakang ni Surat
Kolosse<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"> Ia
surat ni apostel Paulus na mandapothon halak Kolosse on, digurithon do dohot
tujuan laho pahothon haporseaon. Ringkot situtu do panogunoguon di halak
Kristen na di Kolosse siala adong dapot angka poda na lipe di humaliang nasida.
Di bindu 2:8 didok, “Jaga ma hamu, so tung diago deba hamu marhitehite <i>hata bisukbisuk dohot hata lensem na so
marimpola, hombar tu tonatona ni jolma, mangihuthon sisiasia ni hasiangan on,
ndada mangihuthon Kristus.</i>” Hape na harmonis do nian parsaoran ni angka na
porsea disi jala denggan do pangulahonon ni haporseaonna (ida bindu 1 : 4 + 6
dohot ayat na sesuai). Dibahen i, asa unang sanga masuk angka ajaran na sala tu
haporseaonnasida, ditongos apostel Paulus ma surat on. Adong pigapiga topik na
gabe perhatian ni surat on, alai di turpuknta tung ondol do ngolu partangiangon
dohot dampak ni ngolu partangiangon i paulihon parsaoran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"> <b>Teologi ni turpuk<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"> Teologi
umum ni surat Kolosse i ma <i>credo</i>
manang na pengakuan iman taringot tu hasurungan ni Kristus. Ibana do suman ni
Debata na so tarida i, na parjolo tubu sian nasa na tinompa (1:15); marhitehite
Ibana ditompa saluhutna na adong jala marhapatean tu Ibana do saluhutna (1:16);
Ibana do di jolo ni saluhutna, jala saluhutna i do hot di bagasan Ibana (1:17);
Ibana do ulu ni huria i (1:18). Dimulai surat on do mamaritahon hasurungan ni
Kristus, jala dipaujung dohot penegasan Ibana do ulu ni huria i. Dihangkam <i>credo </i>i do hadirion ni Kristus sahat tu
kehadiranNa (eksistensi) di tongatonga ni portibi on. Naeng dohononna sian i,
Kristus i do nampuna saluhut nasa na adong, Ibana do Raja, jala di huria i
Ibana do uluna. Alani, ngolu ni angka na porsea (huria i) ingkon do marojahan
tu karya ni Kristus, jala ndang boi masa <i>sinkretisme</i>,
i ma paham na padomudomuhon angka poda. Halak naung tinobus, jala naung mate
jala dipahehe rap dohot Kristus (ida 2:12), tama do mangolu di bagasan Ibana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"> <b>Tafsiran ni turpuk<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Pertanggungjawaban
ni na porsea tu Debata<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"> Ngolu
ni halak Kristen ingkon do dipertanggungjawabkan tu Debata, nang tuan ibana
nang hatoban pe. Tarlumobi di angka tuan, angka induk, ingkon do mangulahon na
tigor jala na tama maradophon angka anak somang (<b>ayat 1</b>). Tardok pe anak somang, manang na hamba di Alkitab, alai ro
di Tuhan Jesus do saluhutna i. Ndang boi dohonon ni angka induk, na milikna do
angka anak somang i gabe marlomolomo ni roha (sewenang-wenang). Ingkon
rajumanna do, na sahat pe ibana gabe induk di angka anak somangna, na sian
Debata do i, jala tong do Debata nampuna ngoluna dohot sude nasa na di ibana. Na
marlapatan, ibana pe anak somang do di Debata, Tuhanna. Alani, ingkon
patupaonna do na tigor jala na tama, ai i do peleanna tu Debata. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Relasi
ni na porsea tu Debata manontuhon relasina tu dongan jolma<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"> Na
pajongjong hatigoran dohot mangulahon na tama, i do na targoar holong, tarlumobi
maradophon dongan na gumale. Tarida ma sian i hubungan (relasi) ni jolma tu
Debata marpanghorhon tu hubungan ni jolma tu donganna. Hubungan ni na porsea tu
Debata tarida do sian ngolu partangiangonna. Marhitehite na martangiang do jolma
i manjaga parsaoranna tu Debata, jala marhitehite partangiangon i Debata
mangontang jolma tu parsaoran tu DiriNa. Di bagasan parsaoran na denggan (jala
rosu) tu Debata boi do mangurupi na porsea i asa sai dungo haporseaonna, lumobi
ma na mangadopi angka ajaran palsu di humaliangna na sai mangula mangalaokhon
ajaran na pita na sian Tuhan Jesus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Jala bagas
do makna na terkandung di hata “mauliate” di <b>ayat 2</b> i. Molo nidok mauliate tu dongan, na patandahon
kesalingtergantungan do i jolma tu jolma na marsiurupan, relasi jolma tu
donganna. Na mandok mauliate sahalak, na patutoru dirina do i. Songon i molo
nidok mauliate tu Debata, na patutoru diri do i di adopanNa, na pasahathon diri
jala na so ganggu rohana dina manghaporseai pangaramotion ni Debata
(sihamauliatehononhon). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Sude
halak porlu martangiang jala masitangiangan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Sude do
halak, lumobi angka na porsea (disadari manang na so disadari),
mangharingkothon dukungan marhite tangiang sian donganna sahaporseaon. Songon i
nang apostel Paulus na mangido dukungan marhite tangiang sian angka na porsea
di Kolosse taringot tu panghobasionna (<b>ayat
3-4</b>). Ndada holan tu tangiangna sandiri apostel Paulus marpos ni roha, alai
di tangiang ni donganna pe pos do rohana ditangihon Debata, lumobi ma
pelayananna do dipangidohon ibana asa ditangiangkon. Jesus Kristus Anak ni
Debata, Ibana do Raja di saluhutna jala ro di Ibana do saluhut nasa na adong,
dibahen i ndang ganggu roha ni apostel Paulus, tangiang ni manang ise pe
ditangihon Tuhan Jesus do i, ala ruas ni Tuhan i do nang angka dongan na asing
na sahaporseaon. Lumobi ma muse denggan do barita ni angka na porsea na di
Kolosse manghangoluhon haporseaonna (ida bindu 1 : 4 + 6). Dibahen i, songon na
ginurithon di poin na di ginjang: relasi manang parsaoran tu Debata manontuhon
parsaoran tu dongan jolma.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Ngolu
partangiangon mangalehon habisuhon na paulihon karakter hakristenon<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"> “Manongtong
ma hamu martangiang” didok di surat on. Manongtong (Alkitab: bertekunlah)
lapatanna ndang mansadi jala diulahon di bagasan angka tingki na taratur.
Manongtong martangiang (bertekun dalam doa) i do sasintongna na paulihon ngolu
partondion manang spiritualitas kristiani. Jala tau paulihon parsaoran na rosu
tu Debata do ngolu partangiangon dohot tangiang na dihangoluhon. Tung balga do
pasupasuna molo mian na porsea i di bagasan parsaoran na rosu tu Debata. Di
gombarhon do mansai uli panghorhon ni parsaoran sisongon i di Psalmen 51:8,
“Sintong ni roha di bagasan do tongon lomo ni rohaM, antong pabotohon ma
habisuhon tu bagasan rohangku” (Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran
dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku). Di bagasan
parsaoran i, “dihusiphon” do habisuhon tu na porsea i. Habisuhon i ma na
mangisi gerak hidup ni na porsea, di bagasan parange (perilaku) nang hatana na
marimpola (na siniraan, bergaram dan tidak hambar/kosong) (<b>ayat 5-6</b>).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"> I do
dalanna dipodahon apostel Paulus asa marpantas ni roha dina marparange angka na
porsea i, lumobi maradophon halak na asing (di balian ni parpunguan ni halak
Kristen). Barita nauli do i tu portibi on, molo pantas marparange na porsea i,
jala ingkon pinataridahon do i di ganup “tingki.” Tingki dison lapatanna
peluang manang kesempatan, dibahen i ingkon tanggap do na porsea i di tingki
adong peluang manang kesempatan mamaritahon barita nauli marhite parange tu
halak na asing. Songon i nang di panghataion, ingkon sai tongtong lambok jala
marimpola. I do habisuhon.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Sipahusorhusoron<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"> Di
Minggu paonomhon dung Trinitatis on, naeng idaonta jala sunggulanta muse
panandaon tu Kristus nampuna saluhut nasa na adong di portibi on. Marhitehite
Ibana do ditompa saluhut angka na tinompa (patudos tu pamuhaion ni Injil
Johannes di bindu 1 : 3 + 10). Molo naeng hita mangolu dibagasan holong dohot
habisuhon, taihuthon ma Jesus. Mangihuthon Jesus lapatanna mangolu di bagasan pangajaranNa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"> Sian
bahan sermon on, tapahembang ma tu implikasina siulaon secara konkret di
tongatonga ni parsaoran di huria nang di tongatonga ni masyarakat. Di
kesempatan on binahen do sirenungkononta songon na tarsurat di toru on: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Boha do
pajongjong hatigoran (kejujuran) dohot mangulahon na tama maradophon dongan
jolma, lumobi tu na gumale. Boi do gotapon hak ni, isarana, na mangula tu iba
(anak somang), songon gaji rupani? Manang boi do patuhukon ulaon na lobi sian
gogo ni i? Songon i nang di tongatonga ni bagas, boi do marlomolomo
(sewenang-wenang) sahalak ama tu anggota keluargana?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Boha do
ngolu partangiangonta? Dungo do haporseaonta i, manang na modom do? Jala
taulahon do na masitangiangan i?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Boha do
pamangkeonta di tingki na pinasahat ni Debata tu hita, lumobi di angka peluang
dohot kesempatan patuduhon parbue ni haporseaon? Boha do parsaoranta di
tongatonga ni masyarakat? Adong do holong dohot habisuhon di ngolunta?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">oooOOOOooo<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<br />
<div align="right" class="MsoNoSpacing" style="text-align: right;">
<i><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> pdt.mop/serm.ress.sosa/binanga2013<o:p></o:p></span></i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-23390956535214510962013-07-06T06:25:00.001+07:002013-07-06T06:25:45.633+07:00Bahan PA Naposobulung Yeremia 9:23-24 Hidup dalam kasih dan hikmat = hidup dalam Kristus<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Kalau kita melihat arti kata “kasih” di kamus bahasa
Indonesia, maka kita akan menemukan dua paralel arti kata tersebut. Yang
pertama berarti perasaan sayang (cinta), dan yang kedua berarti beri/memberi.
Kombinasi dua pengertian dari satu kata “kasih” ini sangat unik dan memberi
pengertian yang lengkap, yaitu kira-kira bisa kita padukan perasaan sayang
(cinta) yang mengarahkan orang untuk memberi. Kasih mestilah menjadi
mengarahkan untuk memberi, namun memberi belum tentu berdasar atas kasih. Kasih
yang kita pahami, yaitu pengertian kasih yang hidup dalam tradisi kekristenan
kita, adalah perpaduan dari kedua pengertian tersebut. Sumber kasih kita adalah
kasih Allah (lihat 1 Yoh. 4:19).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Kalau kita lihat lagi arti kata “hikmat,” tertulis di
kamus sebagai kearifan dan kebijakan. Hikmat adalah suatu kemampuan manusia
yang tidak dapat dipelajari, namun diperoleh dengan benar-benar “diperoleh.”
Artinya hikmat diperoleh bukan di sekolah atau di tempat-tempat belajar yang
lain. Orang Batak menggambarkan hikmat (<i>bisuk</i>)
barangkali bisa dengan <i>umpama</i>: <i>mata guru, roha sisean</i>. Hikmat juga
berasal dari Allah (lihat Ams. 2:6; 9:10; 15:3; Mzm. 111:10). Hikmat tidak
dipelajari, tetapi <i>dibisikkan</i> oleh
Allah sendiri, seperti diberitakan dalam Mzm. 51:8, sebab memang hikmat adalah
“kemampuan manusia mengenal kehendak Allah” (lihat Yak. 3:13-18).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Kasih dan hikmat adalah tema yang sangat populer bagi
umat Kristen. Bahkan bisa dikatakan, kasih dan hikmat adalah termasuk ke dalam
tema utama, kasih dan hikmat Allah melalui PuteraNya. Sebab melalui PuteraNya
kita menyaksikan kasih yang begitu dalam dan berhikmat dari Allah sendiri (lihat
Kristus adalah kasih Allah dalam Rm. 8:39; Ef. 1:5; 2 Tim. 1:9; Kristus adalah
hikmat Allah dalam Rm. 16:27; 1 Kor. 1:24, 30;).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Dari pengakuan di atas maka kita mesti sampai pada
kesimpulan bahwa kasih dan hikmat ada pada Allah melalui Yesus Kristus. Dengan
demikian, jika kita ingin memiliki kasih dan hikmat maka kita hendaknya tinggal
(hidup) dalam Kristus. Tinggal atau hidup dalam Kristus berarti menghidupi
ajaran Kristus dengan benar dan sungguh-sungguh. Menghidupi berarti mengalami.
Mengalami memang lebih baik untuk mengajar daripada mengenal saja. Mengalami
Kristus, atau pengalaman bersama Kristus, itulah ajaran sejati kita. Setiap
kita mestinya menyadari pengalaman kebersamaan dengan Kristus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Bagaimana bentuk pengalaman bersama Kristus? Dalam Alkitab
dan tradisi gereja ada disebut misteri Kristus (<i>hahomion ni Kristus</i>). Pengalaman itu ada dalam pelayanan Baptisan
dan Perjamuan Kudus seperti yang diperintahkanNya, kebaktian Minggu dan
pelayanan khusus lainnya. Kurban persembahan, kurban bakaran, kurban penebusan
dosa dan bentuk kurban yang lain dalam Perjanjian Lama, adalah undangan Allah
sendiri agar umat manusia berdosa boleh mendekat. Kristus adalah Anak Domba
Allah, kurban penghapusan dosa sekali untuk selama-lamanya (lihat Ibr. 9:12 dan
di bagian lain dalam Alkitab). Dia bertindak sebagai kurban persembahan
sehingga kita manusia berdosa boleh mendekat kepada Allah, kepada Yang
Mahakudus dalam kondisi keberdosaan kita. PekerjaanNya itu adalah misteri bagi
kita, sebab tak terselami dan tak dapat dicapai dengan pikiran manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Dengan mengikuti alur (liturgi) kebaktian Minggu
sebenarnya kita bisa merasakan dan mengalami kebersamaan dengan Kristus,
pengorbanan, kasih dan hikmatNya. Mulai dari Votum hingga Berkat, semuanya ada
dalam ranah misteri Kristus yang melayakkan kita manusia berdosa masuk ke dalam
persekutuan dengan Allah dan menerima anugerah keselamatan. Setiap bagian dalam
liturgi memiliki makna masing-masing yang saling terkait dan meneguhkan
pengenalan dan pengalaman kita bersama Allah Tritunggal. Misteri itu tak selalu
dapat diungkapkan dengan kata-kata, namun dapat disentuh dengan melodi yang
indah dan berwibawa. Itulah sebabnya kita juga melagukan puji-pujian kita. Karena
itu, adalah sangat baik jika lagu-lagu dalam Kidung Jemaat atau Buku Ende
dinyanyikan dengan benar. Atau paling tidak dengan sungguh-sungguh, karena
memang tidak semua orang memiliki kemampuan (akurasi) dalam membaca not.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Bahan PA kali ini kita batasi dalam pengalaman bersama
Kristus dalam setiap kebaktian, sebab pengalaman kebersamaan itulah yang
menentukan karakter kristiani kita. Pengalaman bersama Kristus juga menolong
kita untuk mengenal diri sendiri, membentuk sikap dalam interaksi dengan
sesama, dan mendorong untuk lebih berkarya dalam kehidupan. Itulah karakter
kristiani yang kasih serta berhikmat, yang kiranya dapat menolong kita memahami
kehendak Allah, seperti dalam Yer. 9:23-24. <o:p></o:p></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-72943055399915231842013-06-24T16:15:00.000+07:002013-06-24T16:15:19.679+07:00Jambore Anak Sekolah Minggu HKBP Distrik I Regional I Tabagsel<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Tahun 2013 merupakan Tahun Anak bagi HKBP.
Dalam tahun ini dilaksanakan rangkaian kegiatan gerejawi yang difokuskan pada
pelayanan terhadap anak-anak Sekolah Minggu. Tujuan yang mau dicapai dalam
Tahun Anak ini mengikuti tema umum HKBP tahun 2013, yaitu anak-anak HKBP menjadi
berkat bagi dunia (Kej. 12:2). HKBP (seluruh gerejanya) akan berupaya membongkar
nilai-nilai yang diperlukan untuk memperlengkapi anak-anak demi tujuan menjadi
berkat bagi dunia. Dalam pelaksanaannya setiap gereja akan mengacu pada rangkaian
kegiatan yang sudah diatur secara umum dalam Buku Panduan Tahun Anak HKBP 2013
itu. Untuk menyambut program ini, HKBP Distrik I Tabagsel – Sumbar (Regional
Tabagsel) mengadakan kegiatan Jambore Anak Sekolah Minggu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Jambore Anak Sekolah Minggu Distrik I Regional
I Tabagsel dilaksanakan mulai pada hari Jumat, 21 – Minggu 23 Juni 2013. Kegiatan
dilaksanakan di areal Sekolah Abdi Masyarakat yang berlokasi di desa Purba Tua,
Kecamatan Sisoma, Kabupaten Tapanuli Selatan. Ketua Panitia adalah St. Drs. FT
Sitompul namun karena jarak kantor distrik ke lokasi pelaksanaan Jambore cukup
jauh maka dibentuk lagi panitia lokal. Panitia lokal inilah yang lebih banyak
berurusan dalam mempersiapkan areal dan sarana prasarananya, diserahkan kepada
HKBP Purba Tua yang dipimpin oleh Gr. Fernando Rajagukguk. Jemaat HKBP Purba
Tua yang berressort ke HKBP Ress. Sisoma (dipimpin Pdt. H. Pane, STh.) sangat
antusias dan bekerja maksimal dalam melayani peserta Jambore. Kiranya Tuhan
senantiasa memberkati mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Anak-anak Sekolah Minggu datang dari setiap
ressort yang ada di Regional I Tabagsel (kecuali dari Ress. Sipiongot)
didampingi oleh penatua (atau pembina) dan Guru-guru Sekolah Minggu
masing-masing. Panitia menghitung jumlah anak Sekolah Minggu yang mengikuti
yaitu berkisar 750 orang, ditambah dengan para pendamping diperkirakan jumlah
yang hadir dalam acara tersebut lebih dari 800 orang. Anak-anak Sekolah Minggu
sangat bersemangat, terutama setelah praeses mengajarkan yel-yel untuk kegiatan
Jambore ini:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Sekolah Minggu HKBP Distrik I …… OKE!!!<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Jambore Anak Sekolah Minggu …… MANTAP!!!<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">HKBP …… YES! YES! YES!!!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Dalam kegiatan Jambore ini ada dua tim yang
mengisi kegiatan out-door. Tim pertama adalah Tim Outbond Saber, yaitu 30 orang
remaja dan pemuda dari beberapa gereja HKBP di kota Padangsidimpuan. Mereka dibentuk
sebagai sebuah tim dan dilatih secara langsung oleh praeses Pdt. Sunggul P.
Sirait, STh. MM., dan dikoordinir oleh ketua Pelaksana Pelayanan Naposobulung
Distrik (PPND), Sdr. Jhony Simanjuntak, ST. Tim dibagi menjadi beberapa
kelompok dan mengajarkan masing-masing satu jenis permainan. Ada tiga belas
jenis permainan yang dilakukan oleh anak-anak Sekolah Minggu yang dibagi ke
dalam tiga belas kelompok, sehingga semua anak Sekolah Minggu berkesempatan
terlibat pada semua permainan.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "Comic Sans MS";"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOgjnbvJBiULUiQhxQrApDtcPUuprIiND8fz1zPRB5VhAhiauLMtjod399ojjNDzeV8ab06L1Zww3BvTZYSuGrn6ksD7H_EtkjmEtRiu3EAnQUs1_C7MAMJRcPioBNe1Hs72aeqN9Q/s1600/20130622_083202.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOgjnbvJBiULUiQhxQrApDtcPUuprIiND8fz1zPRB5VhAhiauLMtjod399ojjNDzeV8ab06L1Zww3BvTZYSuGrn6ksD7H_EtkjmEtRiu3EAnQUs1_C7MAMJRcPioBNe1Hs72aeqN9Q/s320/20130622_083202.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-no-proof: yes;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t"
path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_2" o:spid="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75"
style='width:227.25pt;height:170.25pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\pc\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="20130622_083156"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></span><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Setelah selesai memainkan satu permainan,
tim Saber akan mengajak adik-adik Sekolah Minggunya berdiskusi singkat. Mereka
menanyakan dari permainan yang baru dilakukan, apa-apa saja sebenarnya yang
dibutuhkan kelompok tersebut supaya berhasil dan selamat memainkannya.
Adik-adik Sekolah Minggu akan menjawab: kekompakan, kerjasama, kesabaran, dan
beberapa nilai lain. Itulah yang diharapkan tertanam dalam diri anak Sekolah
Minggu HKBP sehingga karakternya diharapkan akan terbangun dari nilai-nilai
tersebut.</span><br />
<span style="font-family: "Comic Sans MS";"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0-yFw32RTcebZW9BUQB5YU9PxmZwQ569xT1_qy4mtNX6xzfTr_7yFbQPxBcyMAhE5m9yuRwfvSP9IEaOjV5YUQ3iGFxFXeIZEPyApNf8iRjxTd-GkL8vR8XOim4RCnMvFEK-Lo41h/s1600/20130622_083156.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0-yFw32RTcebZW9BUQB5YU9PxmZwQ569xT1_qy4mtNX6xzfTr_7yFbQPxBcyMAhE5m9yuRwfvSP9IEaOjV5YUQ3iGFxFXeIZEPyApNf8iRjxTd-GkL8vR8XOim4RCnMvFEK-Lo41h/s320/20130622_083156.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Tim kedua yang mengisi kegiatan out-door
adalah tim EE Kids (Evangelism Explosion for Kids). Tim ini terbentuk setelah
HKBP Distrik I mengirimkan utusannya dari kalangan pemuda untuk mengikuti
kegiatan pelatihan EE Kids di Parapat beberapa waktu yang lalu. Dengan penuh
rasa tanggung jawab beberapa dari utusan yang dikirim itu menyanggupi
permintaan praeses untuk melayani di Jambore Anak Sekolah Minggu ini. Beberapa
dari mereka tidak dapat hadir, mudah-mudahan hanya oleh halangan yang baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Tim sangat bersemangat melayani anak-anak
Sekolah Minggu, mengajarkan nyanyian baru dengan gerakan-gerakan atraktif dan
menyenangkan, menanamkan pengakuan-pengakuan iman kristiani dengan cara yang
kreatif. Tim mampu menghipnotis anak Sekolah Minggu sehingga dengan penuh
semangat semua mengikuti apa yang diajarkan dan dipraktekkan dari panggung.
Bukan hanya anak-anak Sekolah Minggu, para pendamping bahkan orangtua juga
terlihat sangat menikmati pelayanan tim EE Kids ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Hari Minggu, 23 Juni 2013, yaitu hari
terakhir Jambore, diadakan kebaktian raya yang diikuti oleh peserta dan jemaat
Purba Tua, dan Persekutuan Perempuan Distrik (PPD) juga hadir pada saat
kebaktian. Yang mempersembahkan paduan suara pada saat kebaktian adalah
anak-anak Sekolah Minggu, PPND dan PPD. Liturgis dalam kebaktian dibawakan oleh
Pdt. Leritio br Panjaitan, yaitu Pendeta HKBP Ressort Sipirok, dan pemberitaan
firman dibawakan oleh praeses.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Kegiatan Jambore ini diadakan dengan penuh
harapan akan terbangunnya karakter kristiani yang kuat pada setiap anak Sekolah
Minggu. Dengan tema: Anak Sekolah Minggu menjadi berkat bagi dunia, sebenarnya
bukan suatu cita-cita yang muluk-muluk. Tentu kita tidak berharap anak-anak
Sekolah Minggu harus menjadi seorang anak yang jenius dengan level IQ di atas
rata-rata. Namun jika kita berbicara tentang “berkat” maka kita tidak selalu dapat
merumuskannya menjadi sesuatu yang melulu materiil atau suatu karya yang
brilian. Gereja kita telah menyebutnya “berkat” sejak seorang anak dilahirkan
ke dunia, sebelum diketahui sang anak akan menjadi apa kelak. Sebab memang
berkat adalah kata yang terejawantah dari rasa syukur, rasa yang tak terukur
dan hanya dapat dialami dengan iman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Begitulah Tuhan Yesus memberkati anak-anak
dalam Mat. 19:14, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka
datang kepadaKu; sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.”
“Yang empunya Kerajaan Sorga,” maksudnya orang-orang seperti apa? Seperti
anak-anak? Ya, seperti anak-anak. Kalau kita perhatikan anak-anak, mereka
adalah pecinta damai yang sejati. Jikapun mereka bertengkar dengan sesama, tak
sampai satu atau dua jam kemudian mereka akan kembali tertawa dan bermain
bersama lagi. Tidak ada dendam, tipu, kecurangan, yang ada hanya keceriaan,
sukacita dan rasa percaya. Dengan rasa percaya itu mereka tidak bergantung atau
bersandar pada pengertian sendiri. Jika mereka menemukan kesulitan atau bahkan
dalam keadaan takut, mereka akan segera berlari kepada bapak atau ibunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Itu menjadi khotbah bagi orang-orang dewasa
yang sering mengandalkan kekuatan dan pengertian sendiri, bahkan bersandar
padanya (lihat Ams. 3:5). Rasul Paulus juga memberi kesaksian, “sebab jika aku
lemah, maka aku kuat” (lihat 2 Kor. 12:9-10). Sebab Tuhan berpihak pada dan akan
membela orang-orang lemah dan melawan orang-orang kuat yang jahat, seperti
dalam Magnificat (Luk. 1:46-55), puji-pujian dari Ibu Yesus terutama ayat
51-53.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Karena itu, anak-anak adalah pemberita
Injil yang menyampaikan khotbah-khotbahnya dengan hidupnya sendiri. Itulah
sebabnya Tuhan Yesus cinta dan sayang kepada anak-anak, memberkati dan
melindungi mereka. Itu kiranya mendorong Gereja sebagai Tubuh Kristus untuk
menjaga anak-anak sebagai berita Injil, sebab mereka bertumbuh dan akan segera
menjadi dewasa dan pada saat yang bersamaan dan beriringan “dunia” akan senantiasa
mencoba “merenggut” mereka. Gereja dapat melakukan tugas itu mulai dari
tengah-tengah keluarga, sebagai Gereja Kecil. Perlu juga diadakan
program-program berkualitas seperti Jambore Anak Sekolah Minggu Distrik I ini,
walaupun dengan biaya yang cukup besar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Mengingat perihal biaya pelaksanaan yang
cukup besar, saya teringat ketika bercakap-cakap dengan bapak St. Bantu
Dongoran, penatua di HKBP Pasar Ujung Batu yang mendampingi peserta Sekolah
Minggu dari HKBP Ressort Sion Nauli Ujung Batu Sosa, di sela-sela kegiatan
Jambore. Beliau mengatakan dengan bahasanya kira-kira demikian, “molo tu angka
Sikola Minggu on, saonari do pengeluaran on alai sogot halak i do pemasukan ni
huria i.” Kira-kira artinya, segala tenaga dan biaya yang dikeluarkan pada saat
ini untuk membina anak-anak Sekolah Minggu merupakan investasi dan aset pada
masa depan, ketika tiba gilirannya anak-anak Sekolah Minggu saat ini melayani
di HKBP yang kita cintai di masa depan. Kiranya Tuhan Yesus memberkati HKBP dan
anak-anak Sekolah Minggu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS";"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Salam hangat buat tim EE Kids dan tim outbond Saber (Salak Berduri) yang heboh-heboh :) selamat melayani.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-37585341480453907732013-06-04T00:47:00.003+07:002013-06-04T00:55:54.450+07:00WSA from ACF for SBY: berangkat dari refleksi INRI<div class="MsoNoSpacing">
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Ada sebuah cerita menarik pada saat penyaliban Yesus
Kristus. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa orang-orang Yahudi pada saat
itulah sebenarnya yang menyalibkan Yesus Kristus, walaupun yang melaksanakannya
prajurit Romawi. Dari Injil dapat didaftarkan beberapa tuduhan kepada Yesus,
yaitu Yesus dikatakan menyesatkan banyak orang dengan ajaranNya, Yesus
menghujat Allah dengan mengakui bahwa Dia adalah Anak Allah, Yesus mengaku
bahwa Dia adalah raja orang Yahudi, dan masih ada beberapa tuduhan lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pengakuan diriNya sebagai Anak Allah dan sebagai
raja sebenarnya bukanlah berasal dari inisiatif Yesus sendiri untuk
menyatakannya. Pengakuan itu keluar sebagai jawaban, di mana orang Yahudi
sendiri atau Pontius Pilatus yang menanyakannya lebih dulu. “Apakah Engkau Anak
Allah?” “Apakah Engkau raja orang Yahudi?” Lalu keluarlah jawaban yang
menyatakan bahwa diriNya menyetujui apa yang dipertanyakan itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pengakuan Yesus dalam jawabannya bahwa Dia adalah
raja orang Yahudi, tentulah orang Yahudi tidak dapat menerima jawaban itu. Namun
jawaban itu dipakai sebagai jebakan. Mereka meneguhkan Pilatus ketika gubernur
di Yudea itu (tahun 26-36 M) ragu karena tidak mendapati kesalahan pada diri
Yesus Kristus. Orang Yahudi mengatakan bahwa orang yang membela seseorang yang
mengaku sebagai raja bukanlah sahabat kaisar (Romawi, pada saat itu kaisar
Tiberius; Yoh. 19:12). Tidak bersahabat dengan kaisar tentulah tidak pernah
diimpikan oleh seorang Pilatus. Akhirnya ia kalah dengan tuntutan massa dan
memerintahkan untuk menyalibkan Yesus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Lalu di sinilah menariknya. Orang Yahudi memakai
pengakuan Yesus sebagai raja mereka hanya untuk memastikan Pilatus menjatuhkan
hukuman. Namun sebenarnya bukan hal itu yang membuat mereka memaksa Pilatus
untuk menjatuhkan hukuman salib. Disalibkan adalah hukuman yang terburuk dan
hina dalam tradisi orang Yahudi. Orang yang disalibkan tidak menjejak tanah dan
tidak juga berada di langit, melainkan tergantung di antara keduanya. Dengan kata
lain, langit dan bumipun mereka buat untuk tidak menerima orang yang disalibkan
tersebut. Karena itu, kesalahan yang mengantarkan orang menerima hukuman salib
tentulah kesalahan yang sangat fatal dan tak terampuni, yaitu menghujat Allah
(dalam hal ini karena Yesus mengakui diriNya sebagai Anak Allah).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Ketika Yesus disalibkan, prajurit Romawi meletakkan
tulisan INRI, singkatan dari <i>Iesus
Nazarenus Rex Iudaeorum</i> di bagian atas salib tersebut. INRI, artinya “Yesus,
orang Nazaret, Raja orang Yahudi,” dan orang Yahudi tidak memrotes tulisan
tersebut. Ini disebabkan oleh paling tidak dua hal, pertama bahwa memang bukan
itu kesalahan utama Yesus bagi orang Yahudi, melainkan karena pengakuanNya
sebagai Mesias, seperti diterangkan di atas. Yang kedua, orang Yahudi
membiarkan tulisan tersebut tetap tinggal di salib itu dengan Yesus tergantung
di sana, untuk mengejek Dia. Barangkali kita bisa menyebutnya dalam istilah
sastra Bahasa Indonesia sebagai majas ironi, pujian yang dilontarkan namun
dengan maksud untuk menyindir. Sama seperti ketika Yesus diludahi dan dipukuli setelah
mengakui bahwa Dia adalah Mesias. Setelah diludahi dan dipukuli, orang Yahudi bertanya
kepadaNya: “Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul
Engkau?” (Mat. 26:68). Mereka menyebutnya Mesias, yaitu manusia yang mereka nanti-nantikan
selama berabad-abad (bahkan sampai saat ini), tapi meludahi dan memukuliNya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kalimat yang bersifat majas ironi, pujian yang
dimaksudkan untuk menyindir, memang cenderung manjur untuk mendorong orang berbuat
lebih baik. Misalnya seorang kepala negara yang dipuji oleh satu yayasan dari
negara lain karena prestasinya membina kerukunan umat beragama. Padahal sebenarnya
sang kepala negara bergeming sementara setiap hari berita pelecehan di sekitar
hidup keberagamaan di negaranya terus terdengar. Yayasan itu tentulah tahu
dengan jelas dan terang apa yang sebenarnya terjadi, sebab yayasan itu katanya
memiliki kredibilitas tinggi, didirikan dan dikelola oleh orang dari bangsa
yang katanya paling pintar, dan berada di negara yang bak mercusuar dunia. Namun
mereka tetap memberikan penghargaan tersebut. Dalam contoh kasus ini, tentulah
penghargaan tersebut dimaksudkan untuk mendorong sang kepala negara bertindak
nyata, bukan hanya kata yang lebih sering tidak ada (bahkan kedua-duanya, tidak
ada kata dan tindakan nyata), menyikapi sikap intoleran yang hampir (mungkin juga
sudah) mengakar dan menjadi karakter masyarakatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kisah imajiner ini mirip sekali dengan yang baru
saja terjadi, di mana Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
menerima penghargaan World Statesman Award (WSA) dari Appeal of Conscience
Foundation (ACF, </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><a href="http://www.appealofconscience.org/">http://www.appealofconscience.org/</a>)</span><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">. ACF
didirikan oleh seorang Rabbi Arthur Scheiner pada tahun 1965, sebagai keturunan
bangsa Yahudi. Penghargaan itu diberikan sebagai apresiasi atas kinerja
Presiden SBY yang dihitung berhasil membina kerukunan umat beragama. Padahal situasi
saat ini adalah situasi di mana kekerasan atas nama agama yang menyerang
komunitas agama lain sedang sangat hangat, bahkan panas. Umat Ahmadiyah dan
Syiah bukan hanya kehilangan tempat ibadah mereka, mereka bahkan juga
kehilangan rumah tempat tinggal mereka sendiri. Terusir dan sampai di
pengungsian. Demikian juga dengan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh umat
Kristen dalam membangun rumah ibadah, bahkan untuk beribadah sekalipun, dapat
dikatakan sebagai kegagalan pemerintah menjalankan amanat konstitusi. SKB 2
Menteri tentang pendirian rumah ibadah menyumbang semangat yang besar untuk
terjadinya berbagai peristiwa untuk ini. Tapi ACF tetap memberikan penghargaan
tersebut, dan Presiden SBY tetap hati untuk menerimanya. Biarlah. Que sera,
sera.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Saya hanya berharap kepercayaan saya benar, bahwa semoga
penghargaan itu diberikan untuk menyindir Presiden SBY (bandingkan seperti yang
dilakukan orang Yahudi sekitar dua ribu tahun yang lalu kepada Yesus Kristus). Maksudnya,
penghargaan WSA dari ACF kepada SBY menjadi sindiran yang kemudian menjadi dorongan
bagi beliau supaya giat memperhatikan dan menindak tegas intoleransi, bukan
dimaksudkan untuk mengejek. Kalau penghargaan itu diberikan dengan maksud
mengejek Presiden saya, mungkin saya akan marah. Mungkin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">“A crime committed in the name of religion is the
greatest crime against religion” (Appeal of Conscience Foundation).<o:p></o:p></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-52164465014669119802013-05-05T02:33:00.001+07:002013-05-05T02:33:59.555+07:00Minggu Rogate, 5 Mei 2013Ini dipost di grup Sapaan Firman di Hari Minggu <a href="http://m.facebook.com/groups/113384005364081?view=permalink&id=508841909151620&refid=18">http://m.facebook.com/groups/113384005364081?view=permalink&id=508841909151620&refid=18</a><p>Roma 12 : 9 - 12<p>9 Hendaklah kasih itu jangan pura- pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. <br>10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. <br>11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. <br>12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!<p>Firman Tuhan dalam Surat Paulus ke Roma sangat jelas ayat per ayat. Namun pada Minggu ini sesuai dengan nama Minggu Rogate yang berarti Berdoa, kita mau diarahkan untuk mengingat kembali nafas hidup kita, yaitu berdoa.<p>Berdoa adalah kegiatan yang penuh misteri hubungan antara manusia & Allah. Dalam doa kita sejenak masuk ke dalam keheningan & menghentikan segala "kehebatan" kita di hadapan Allah.<p>Dalam berdoa kita:<br>1. Menyerahkan diri kepada Allah; ini tanda kita mengaku bahwa Allah adalah Pencipta & Penguasa semesta. Tak ada cara lain kita menghadap Dia selain merendahkan diri. Dalam kerendahan kita merasakan kasihNya yang murni melalui penerimaan & pengampunan dosa. Kasih itu murni langsung dari Sumbernya, sehingga kita bisa mengenal & memilikinya. Kasih yang murni mengajari kita untuk mengasihi tanpa berpura-pura. Mengenal kasih Allah yang murni juga mengajari kita untuk mengenal & memisahkan yang baik & yang jahat. (Ayat 9).<p>2. Bersekutu dengan Allah. Seperti Yesus yang adalah satu dengan Bapa, Dia berdoa juga. Demikianpun kita berdoa & menerima pertolongan Roh Kudus dalam kelemahan kita (bnd. Rm. 8:26). Sehingga melalui Roh Kudus kitapun satu dengan Allah Bapa & Anak. Kesatuan dalam persekutuan itu mengajar kita untuk bersekutu juga dengan saudara-saudara seiman. Gerak hidup persekutuan orang percaya didasari oleh kasih Allah yang murni. Maka kita mesti saling mengasihi & menerapkan norma untuk mendahulukan saudara dalam menghormatinya. Itulah hidup persekutuan antara sesama saudara yang lahir dari persekutuan kita dengan Allah yang merupakan buah dari doa. (Ayat 10). <p>3. Mengaku & percaya bahwa Allah menuntun umatNya yang datang berserah. Di dunia yang beraneka ragam peristiwa & banyak pergumulan, banyak juga hal yang tidak kita mengerti, Allah memberikan terang ilahi bagi mereka yang berdoa. Dengan itu Dia turut campur tangan menolong kita mengambil suatu keputusan. Keyakinan ini tentu akan menambah kerajinan kita dalam menjalani hidup & menghadapi berbagai tantangan. Sebab Allah menolong. Kepastian ini juga akan membakar semangat untuk melayani Dia di setiap pekerjaan kita, demi kemuliaanNya. Semangat melayani Dia mengarahkan kita juga untuk saling melayani terutama kepada orang-orang yang membutuhkan. (Ayat 11).<p>4. Senantiasa diperbarui. "Bertekun dalam doa" menyarankan kita untuk mengambil sikap yang konsisten. Doa bukan hanya pada saat-saat tertentu, saat susah, saat senang. Melainkan taat pada salah satunya yaitu tata-waktu. Ketaatan, ketekunan & konsistensi itu yang menjaga iman & pengharapan kita senantiasa diperbarui. Sehingga apapun yang terjadi, iman kita tetap, & apapun peristiwanya kesabaran tetap kita miliki. Sebab, kita hidup dalam kesatuan dengan Allah yang senantiasa mendengar doa dan menolong kita. (Ayat 12). <br>Amin.<p>Selamat hari Minggu & silakan diperlengkapi lagi.
<br>Powered by Telkomsel BlackBerry®Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-1372166765741102142013-04-24T09:50:00.000+07:002013-04-24T10:53:57.668+07:00Peran Politis Gereja<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4nJIlfNFi3ytDnQKN9vppok9_l28cJEQKBop0B7FGL7PZw3dk4-_if2sMTiOvDLz9vIvDc4VjToJwRNdVHa1FMIFWOJhX1qSDub2qXSgvIoHLuy_TPTExb3A7JAA8l_g1sWsiFKVZ/s1600/IMG-20130422-00052.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4nJIlfNFi3ytDnQKN9vppok9_l28cJEQKBop0B7FGL7PZw3dk4-_if2sMTiOvDLz9vIvDc4VjToJwRNdVHa1FMIFWOJhX1qSDub2qXSgvIoHLuy_TPTExb3A7JAA8l_g1sWsiFKVZ/s320/IMG-20130422-00052.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 13.0pt;">Saya mau membagikan tentang
kedatangan Kepala Biro (Kabiro) Oikumene HKBP ke sermon pelayan <i>full-time</i> pada hari Senin, 22 April 2013
di kantor Distrik I Tabagsel – Sumbar Regional I (Tabagsel). Beliau datang
untuk mensosialisasikan gagasan baru dari Biro Oikumene HKBP. Beliau mengemukakan kecenderungan
pelayan HKBP yang agak menarik diri dari dunia politik dengan memberikan stigma
tertentu dan menjaga khotbah-khotbah agar tidak terlalu menyentuh dunia
politik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 13.0pt;">Lalu Kabiro menegaskan
bahwa sebenarnya seluruh aspek kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari
politik yang diidentikkan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah. Segala sesuatu
yang ada di sekitar kehidupan manusia (warga; termasuk jemaat) ditentukan oleh
kebijakan pemerintah. Pendidikan, ekonomi, hukum dan peradilan, keamanan dan
lain sebagainya. Oleh karena itu, sadar atau tidak sadar, mau atau tidak mau,
gereja hidup di dalam politik dan bergerak di dalam alur perjalanannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 13.0pt;">Iman kepada Kristus sebagai
Raja Gereja dan Raja Dunia mengantarkan kita kepada pemahaman bahwa karya Tuhan
tidak boleh dibatasi dengan dinding gereja. “Wilayah kerja” Tuhan mencakup
seluruh dunia, dan oleh karena itu tentu ada juga di luar gereja termasuk di
dalam setiap kebijakan pemerintah. Sebab kita mengimani Yakobus 1:17, “Setiap pemberian
yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan
dari Bapa segala terang…” Gereja sebaiknya mendekatkan diri kepada politik
tanpa bermaksud untuk meleburnya, dengan tujuan yang jelas: upaya untuk menghadirkan
Syalom.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 13.0pt;"><b>Peran politis gereja</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 13.0pt;">Peran politis gereja berangkat
dari keprihatinan atas pergumulan masyarakat dan bangsa yang menjadi tantangan
bersama dan merupakan tanggungjawab bersama pula. Kesejahteraan yang masih jauh
dari kehidupan bangsa menggemakan kembali panggilan kepada gereja. Kesejahteraan
itu adalah salah satu ciri Kerajaan Allah (Syalom), dengan demikian maka mengupayakan
kesejahteraan merupakan panggilan yang bersifat teologis. Sebab kita juga
senantiasa berdoa agar Kerajaan Allah segera datang (“datanglah KerajaanMu,”
itulah doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus yang kemudian disebut dengan Doa
Tuhan atau Doa Bapa Kami, Mat. 6:9-13).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 13.0pt;">Selain itu Kabiro juga
mengajukan apa yang disebut dengan teopolitis, tentang panggilan teologis untuk
masuk ke dalam dinamika proses pengambilan kebijakan untuk kebaikan bersama. Kemudian memperkenalkan Kristoteosentris, yang beberapa tahun lalu mendapatkan penghargaan
internasional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 13.0pt;">Kabiro ditemani oleh seorang
aktivis dari Jakarta yaitu ibu Anita Lubis yang memperlengkapi presentasi yang
disampaikan oleh Kabiro dari sisi praktisnya. Beliau berbagi pengalaman dan
pengetahuan tentang politik dan tentang proses pengambilan kebijakan di pemerintahan.
Pemerintah harus melindungi dan mengupayakan kesejahteraan masyarakat sesuai
kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap warga negara. Dalam konteks pluralisme
budaya maupun keyakinan, tentu sangat penting adanya perwakilan dari setiap warga
sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Untuk itu, maka gereja (jemaat) harus
hadir dalam proses pemilihan (pemilu maupun pemilukada) untuk menyampaikan
aspirasinya. Mengingat hal tersebut, beliau menekankan bahwa setiap warga harus
dilindungi haknya untuk mendapatkan akses menjadi pemilih. Gereja juga berkewajiban
mengingatkan jemaat untuk memperlengkapi diri dalam rangka pemilihan tersebut,
begitu juga mengingatkan unsur-unsur terkait untuk memberikan hak kepada jemaat
untuk memilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 13.0pt;">Selain pelayan penuh-waktu
di regional I Tabagsel, sermon dan sosialisasi ini dihadiri oleh Pengurus Parompuan
Distrik (PPD) dan ketua Persekutuan Pengurus Naposobulung Distrik (PPND), Sdr.
Jhony Frenky Simanjuntak, ST.<o:p></o:p></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-24733042766473900122013-04-15T15:09:00.001+07:002013-04-15T15:09:32.638+07:00RELINQUENDA: ...AKU AKAN MENINGGALKANNYASeorang pengusaha industri mendirikan sebuah pabrik kertas yang besar. Dan setelah siap, diresmikan dan berjalan dengan lancar, disuruhnya ditulis dengan huruf besar pada pintu gerbang kompleks perusahaan tersebut: RELINQUENDA (Aku akan meninggalkannya).
<br>
<br>Ia telah bersusah payah mengumpulkan modal, merencanakannya. Ia telah dikagumi kawan-kawannya karena inisiatifnya yang matang dan kegiatannya yang luar biasa. Masyarakatpun memuja-mujanya. Ia mempunyai keyakinan, bahwa keuntungan besar akan diperolehnya..... Tetapi ia insyaf pula, bahwa pada suatu ketika ia akan pergi menghadap Tuhannya. Segala-galanya akan dan harus ditinggalkan.
<br>
<br>Betapa dalam dan indah pendirian pemilik perusahaan ini. Di tengah-tengah sukses yang sedang dicapai, di tengah-tengah hidup yang berlimpah-limpah, ia sadar, bahwa kesemuanya adalah bersifat "sementara." Tak ada yang kekal. Sebagaimana bunyi nyanyian yang sangat terkenal: Niets is hier blijvends, Niets is hier blijvends (Tak ada yang kekal, Tak ada yang kekal)...... Relinquenda.........Relinquenda!
<br>
<br>Walaupun demikian jalan pikirannya, tak berkurang terimakasihnya/pujiannya kepada Tuhan, Pengasih dan Penyayang. Sebab Tuhan sajalah sumber dari segala berkat.
<br>
<br>Betapa banyak orang yang terikat pada dunia ini, seakan-akan tak dapat berpisah dan tak dapat meninggalkan harta, kuasa dll. Tetapi, namun ia harus berpisah; kekasih dan harta akan ditinggalkan!
<br>
<br>Orang-orang kaya dan berkuasa! Tuliskanlah "Relinquenda" di atas "kas-besi"mu dan pada tanda pangkatmu. Orang-orang terpelajar/sarjana-sarjana! Tuliskanlah "Relinquenda" di atas buku-bukumu/ijazah-ijazahmu!
<br>
<br>Bapak-bapak dan ibu-ibu! Tuliskanlah "Relinquenda" pada dahi anak-anakmu! Pemudi-pemudi, tuliskanlah pada meja perhiasanmu! Pemuda-pemuda, tuliskanlah pada barang-barang kesayanganmu!
<br>
<br>Marilah kita menuliskannya di atas segala yang kita kasihi dan sayangi! Dengan demikian dapatlah kita menerima peringatan ini dari Tangan Tuhan penuh dengan terimakasih. Sebab Tuhan telah berfirman: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." (I Petrus 1:24-25a). Renungkanlah!
<br>
<br>Hanya Firman Tuhan yang kekal selama-lamanya. Percayalah! Walaupun kita harus berpisah dan meninggalkan semuanya, namun hati kita akan tetap terhibur.
<br>
<br>Relinquenda........ Relinquenda! Benar itu! Tetapi Tuhan yang kekal adanya berjanji: aku ini beserta dengan kamu senantiasa hingga kepada kesudahan alam! Semoga anda mendapat hiburan olehnya.
<br>
<br>
<br>(Sibarani, A.N. Parda., Renungan, Pematangsiantar: YPI Anugerah, 1982, hlm. 19-20)
<br>
<br>Sent from my Nokia phoneAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-33513198124040921702013-03-07T13:28:00.000+07:002013-03-07T13:28:20.346+07:00Keterangan Logo Tahun Anak-anak HKBP 2013<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 12pt;">Tahun 2013 merupakan Tahun Anak-anak bagi HKBP. Program
ini merupakan buah dari keterkejutan dan kesedihan mendalam atas peristiwa
tragis yang menimpa anak-anak Sekolah Minggu di HKBP Simanosor Ress. Simanosor –
Dist. IX Sibolga. Peristiwa itu terjadi pada hari Minggu, 4 November 2012
silam, dan Ephorus HKBP langsung menetapkan tanggal itu menjadi Hari Anak HKBP.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sebagai perlengkapan program Tahun Anak-anak ini
HKBP merancang program yang akan menjadi penuntun setiap kegiatan untuk
mencapai tujuan dari sub-thema: HKBP memperlengkapi anak-anak untuk ambil
bagian menjadi berkat bagi dunia. Program itu diterbitkan dalam Buku Panduan
Tahun Anak-anak HKBP 2013 dan dilengkapi juga dengan logo dan keterangannya
serta teks koor Mars Anak HKBP yang bisa diunduh di website <a href="http://hkbp.or.id/">hkbp.or.id</a> atau <a href="http://www.4shared.com/folder/1pUvstlQ/Tahun_Anak-anak_HKBP__logo_spa.html">disini</a>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Untuk beberapa saat saya berpikir, bagaimana HKBP
memperlengkapi anak-anak untuk menjadi BERKAT BAGI DUNIA. Ini sebuah misi yang
awalnya saya sangsikan. Namun setelah membaca buku panduan tersebut, akhirnya
saya mengerti bahwa menjadi BERKAT BAGI DUNIA bukanlah melulu sesuatu yang “wah”
atau “wow.” Terutama bila dikenakan kepada anak-anak, yang kita tahu, belumlah
punya andil besar dalam dinamika perkembangan zaman ini. Namun, melindungi
sepenuh hati dan tulus dan mendidik anak-anak serta menuntunnya dalam kesucian
Firman Tuhan merupakan upaya yang utama untuk menjadikannya menjadi berkat bagi
dunia. Membiarkan mereka berjalan dalam terang Firman yang kita ajarkan dan
teladankan akan menjadikannya pengikut Kristus yang baik. Pengikut Kristus yang
baik adalah berkat bagi dunia ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Nah, itu secuil pendapat saya secara sekilas. Utamanya
saya mau membagikan keterangan dari logo Tahun Anak-anak HKBP (bukan Anak
Sekolah Minggu saja, melainkan seluruh anak-anak). Ini saya ketik dari Buku Panduan
Tahun Anak-anak HKBP 2013 yang dibagikan kemarin hari Senin, 4 Maret 2013 di
Sermon Distrik I Tabagsel – Sumbar yang diadakan di HKBP Gunung Tua Ress. Sipirok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt;">Catatan:
teks lagu yang ada di Buku Panduan tidak tercetak dengan baik sehingga lebih
baik kita mengunduh langsung dari <a href="http://hkbp.or.id/">hkbp.or.id</a> atau <a href="http://www.4shared.com/folder/1pUvstlQ/Tahun_Anak-anak_HKBP__logo_spa.html">di sini</a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDM7RUyTKhD0ipXK8Q0-RohoQkhJ16LQRk9b6twLhs_TKQb7ZRBl1eLyCgDijNJe1wcC2nR18ACVYP_sEWlLLACKc98VIWTrAhZtxDaIre4Fd4Op8LKUGAp-RdQmni-7os8cx9bYfW/s1600/Logo-Tahun-Anak-anak-HKBP-2013-jadi-21.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDM7RUyTKhD0ipXK8Q0-RohoQkhJ16LQRk9b6twLhs_TKQb7ZRBl1eLyCgDijNJe1wcC2nR18ACVYP_sEWlLLACKc98VIWTrAhZtxDaIre4Fd4Op8LKUGAp-RdQmni-7os8cx9bYfW/s320/Logo-Tahun-Anak-anak-HKBP-2013-jadi-21.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 12pt;">Keterangan Logo</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Comic Sans MS"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Comic Sans MS";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Salib<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Salib berwarna kuning,
melambangkan kemuliaan Kristus yang menaungi seluruh dunia dalam karya
keselamatan universal bagi seluruh ciptaan. Salib ini mengingatkan kita,
tentang perkataan Tuhan Yesus: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah
menghalang-halangi mereka datang kepadaKu; sebab orang-orang yang seperti
itulah yang empunya Kerajaan Sorga” (Matius 19:14).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Comic Sans MS"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Comic Sans MS";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Siluet
anak-anak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Siluet anak laki-laki
dan perempuan, berwarna putih menggambarkan seluruh anak-anak HKBP. Mereka sujud
berdoa di hadapan salib Yesus Kristus. Menggambarkan anak-anak HKBP yang bersih
serta senantiasa dibimbing kesucian Firman Tuhan dalam kasih Kristus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Siluet anak-anak dalam
bola dunia, menunjukkan bahwa anak-anak tidak hanya menjadi obyek pelayanan,
tetapi mereka juga adalah subyek (pelaku) pelayanan yang turut mengambil bagian
dalam kehidupan di dunia ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Gambar ini turut
mengingatkan tugas dan tanggungjawab orangtua dan gereja, dalam pendidikan dan
pembinaan iman anak-anak HKBP. Anak-anak HKBP adalah masa depan gereja dan harus
mendapat perhatian yang baik sebagaimana tercakup dalam Rencana Induk
Pengembangan Pelayanan (RIPP) HKBP.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Comic Sans MS"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Comic Sans MS";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Bola
dunia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Bola dunia, menunjukkan
misi pelayanan yang global dalam berbagai situasi dan kondisi perkembangan
zaman, dalam berragam kemajuan maupun tantangan yang membawa dampak tersendiri.
Anak-anak HKBP berada dalam situasi tersebut dan harus diperhatikan secara
menyeluruh, tidak hanya di Indonesia, tetapi di berbagai belahan dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Comic Sans MS"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Comic Sans MS";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Daun<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Daun berwarna hijau
melambangkan pertumbuhan anak-anak sebagai tunas muda gereja. HKBP harus
berperan aktif dalam masa pertumbuhan anak-anak sebagai masa depan gereja. Jumlah
daun sebanyak 28 helai, melambangkan pertumbuhan yang harus berjalan seirama di
28 Distrik HKBP yang ada pada 2013 ini. Helai daun ini mengapit bola dunia yang
menggambarkan proyeksi pertumbuhan anak-anak HKBP di seluruh dunia, dengan
pertumbuhan yang baik maka mereka akan menjadi berkat bagi dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Comic Sans MS"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Comic Sans MS";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pita
dan tulisan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pita berwarna kuning
bertuliskan TAHUN ANAK-ANAK HKBP 2013 berwarna biru. Menunjukkan pelaksanaan
tahun anak-anak HKBP pada 2013 yang didasari dengan perhatian tulus demi masa
depan anak-anak HKBP yang gemilang dalam lingkup kasih kemuliaan Tuhan. Perhatian
terhadap anak-anak HKBP adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam RIPP HKBP.<o:p></o:p></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-52931321511320010612013-02-23T09:01:00.001+07:002013-02-23T09:01:50.018+07:00Melacak Jejak Batak di Jakarta<br />
<div style="background-color: white;">
<span style="color: #333333; font-family: arial;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;"><i>lagi baca-baca di Kompas.com dapat berita ini, cukup memotivasi tentang </i>survival<i> dan persaudaraan. sumber beritanya klik <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/2013/02/03/09135265/Melacak.Jejak.Batak.di.Jakarta">di sini</a>.</i></span></span></div>
<div style="background-color: white;">
<span style="color: #333333; font-family: arial;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;"><i><br /></i></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: normal;">Minggu, 3 Februari 2013 | 09:13 WIB</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">
Demi kehormatan dan kesuksesan, orang Batak lalu mengembara. Di perantauan, mereka membuat jejak berupa perkampungan Batak, gereja, dan deretan ”lapo” atau kedai Batak.<br /><br />Lapo-lapo itu berderet memanjang. Aneka menu khas Batak tertulis jelas di papan nama lapo, mulai dari ikan mas arsik, sambal teri, hingga saksang, dan panggang. Terselip di antara deretan lapo, warung mi siantar dan pedagang pisang barangan khas Medan.<br /><br />Itulah sejumput suasana Sumatera Utara yang hadir di sepanjang Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur. ”Datanglah hari Minggu, sepanjang jalan ini penuh mobil. Orang yang baru pulang dari gereja mampir makan. Wuih, penuh asap dan harum panggangan,” ujar G Marpaung (70), yang tinggal di daerah itu.<br /><br />Di belakang deretan lapo-lapo itu, suasana Tanah Batak lebih kental lagi. Di sana ada perkampungan orang Batak yang disebut Kampung Mayasari (karena di situ pernah ada pul bus Mayasari Bhakti). Penghuninya adalah orang Batak Toba, Karo, Pakpak, Mandailing, Simalungun, dan Angkola.<br /><br />Tidak mengherankan, lagu-lagu pop Batak senantiasa terdengar dari kampung itu. Gereja Batak bertebaran di sejumlah sudut. Saking banyaknya gereja, baru 200-an meter melangkah sudah tiga gereja terlewati.<br /><br />”Warga RW 008 di sini 99,9 persen orang Batak,” kata Marpaung, yang tinggal di kampung itu sejak tahun 1969.<br /><br />Kampung Mayasari merupakan salah satu jejak diaspora orang Batak di Jakarta. Di luar itu, ada kantong-kantong permukiman orang Batak lainnya di Jakarta dan sekitarnya, yakni di Pulo Mas, Kernolong, Peninggaran, Pramuka, Senen, Taman Mini Indonesia Indah, hingga Tambun (Bekasi).<br /><br />”Mulanya hanya satu keluarga, nanti bertambah. Kalau sudah ada rumah<a href="http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?oaparams=2__bannerid=9541__zoneid=0__cb={random}__oadest=http://www.urbanesia.com//" id="pilih" style="border-bottom-color: rgb(103, 165, 10); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; color: #67a50a;" target="_blank" wrc_done="true"> makan </a>Batak, berarti sudah banyak orang Batak di situ,” kata B Ginting (50), yang pernah tinggal di Kampung Mayasari.<br /><br /><strong>Lapo dan terminal</strong><br /><br />Martogi Sitohang (42), seniman Batak, secara berseloroh menambahkan, cukup satu orang Batak tinggal di satu tempat. ”Nanti dia akan mencari saudaranya atau dicari keluarganya. Kalau sudah bertemu, mereka berkumpul,” katanya.<br /><br />Mereka tidak perlu takut tercecer di perantauan. Datang saja ke gereja, lapo, dan terminal pasti bertemu dengan saudara. ”Cukup memberi salam, menyebutkan marga, kampung, dan nomor urut silsilah. Contohnya nih, Sihombing nomor 15, setelah dicocok-cocokkan masih saudara, pintu rumah Sihombing pun pasti terbuka,” kata Martogi.<br /><br />Makna kekerabatan buat orang Batak itu memang sangat luas. Kekerabatan tidak hanya tercipta karena pertalian darah, tetapi juga karena pertalian marga dan perkawinan. Martogi mengenang ketika pertama kali merantau ke Jakarta ia mencari saudara di gereja dan lapo. Saudara yang ditemukan di perantauan itulah yang membantunya mendapatkan pekerjaan. Setelah itu, ia memberikan kabar ke kampung bahwa ia telah bertemu <em>tulang</em>-nya (paman).<br /><br />Jika si perantau berhasil, biasanya saudara atau teman sekampung akan datang menyusul. Dan, si perantau yang sukses wajib membantu. Itu sebabnya, orang Batak di perantauan terbiasa menampung pendatang Batak di rumahnya. ”Saudara saya dan istri begitu datang ke Jakarta semua tinggal dulu di rumah saya. Setelah mereka mapan, mereka bisa membangun rumah sendiri di tempat lain,” ujar G Marpaung.<br /><br /><strong>Ke Jakarta</strong><br /><br />Dengan cara itu, orang Batak di perantauan cepat berkembang. Lance Castle dalam <em>The Ethnic Profile of Djakarta</em> menyebutkan, orang Batak pertama kali merantau ke Jakarta tahun 1907. Jejak perantau pertama di Jakarta berupa kebaktian berbahasa Batak pada 20 September 1919. Mereka lalu membangun Gereja HKBP Kernolong Resort Jakarta yang tercatat sebagai gereja Batak tertua di Jakarta.<br /><br />Hingga kini, gereja di Gang Kernolong, Jakarta Pusat, itu masih digunakan jemaat Batak. Praeses HKBP Distrik DKI Jakarta Pendeta Colan WZ Pakpahan mengatakan, gereja-gereja HKBP lain di Jakarta dapat dikatakan pemekaran dari Kernolong. ”Dulu, banyak sekali orang Batak tinggal di Kernolong. Sekarang, sebagian pindah ke daerah lain di Jakarta,” ujarnya.<br /><br />Tahun 1930, ada sekitar 1.300 orang Batak di Jakarta. Tahun 1963, jumlahnya berlipat menjadi 22.000 orang. Hasil sensus Badan Pusat Statistik tahun 2010 mencatat, jumlah orang Batak di Jakarta mencapai 326.332 orang. Kalau ditambah orang Batak di Bogor, Tangerang, dan Bekasi jumlahnya mencengangkan.<br /><br />Menurut Castle, etnis Batak termasuk kaum perantau terbesar di Indonesia. Tahun 1930, sebanyak 15,3 persen orang Batak tinggal di luar kampung halamannya. Migrasi besar-besaran terutama terjadi setelah revolusi tahun 1945-1949. Mereka menangkap peluang pendidikan dan kehidupan modern. Awalnya, mereka merantau di daerah pesisir Sumatera. Selanjutnya, mereka menargetkan Jakarta.<br /><br />Guru Besar Antropologi Universitas Negeri Medan Bungaran Antonius Simanjuntak menengarai, migrasi orang Batak keluar kampungnya didorong pandangan <em>hagabeon</em> (sukses berketurunan), <em>hasangapon</em>(kehormatan), dan <em>hamoraon </em>(kekayaan). Nah, Jakarta dipandang menjanjikan itu semua.<br /><br />”Begitu orang Batak sukses pulang kampung, cepat-cepatlah anak muda di kampung ikut merantau atau orangtua mengirim anaknya bersekolah supaya bisa jadi seperti orang itu. Satu sukses jadi pengacara, banyak yang ingin jadi pengacara,” katanya.<br /><br />Budayawan Batak Togarma Naibaho (57) mengatakan, orang Batak umumnya memang merantau untuk sekolah dan bekerja. Pendidikan anak menjadi ukuran keberhasilan orangtua. Kasarnya, orangtua Batak rela melakukan apa saja demi pendidikan anaknya, mulai dari jual kerbau sampai kebun. Tidak heran jika pendidikan orang Batak rata-rata tinggi. ”Tahun 1970-an, pendidikan perantau Batak di Jakarta rata-rata sudah SMA,” ujar Togarma.<br /><br />Sesuai dengan ucapan Togarma, Anthony Reid dalam buku <em>Menuju Sejarah Sumatra</em> menuliskan, orang Batak Toba, Mandailing, dan Karo termasuk orang Indonesia berpendidikan terbaik pada abad ke-19, selain Minangkabau, Minahasa, dan Toraja.<br /><br />Dengan pendidikan tinggi, orang Batak bisa masuk ke berbagai posisi. Presiden Soekarno, misalnya, banyak melibatkan orang Batak dalam pembangunan. Salah seorang di antaranya adalah Friedrich Silaban, arsitek Masjid Istiqlal. Di zaman Gubernur Ali Sadikin, orang Batak dipercaya menjadi pimpinan di pos-pos pemerintahan. Belakangan, Ali Sadikin merekrut banyak sopir taksi, bus PPD, dan guru dari Tanah Batak.<br /><br />Dan... berkumpullah orang Batak di Jakarta! (<strong>Indira Permanasari dan Budi Suwarna</strong>)</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">
<br /></div>
<div class="clearit" style="background-color: white; clear: both; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div class="left" style="background-color: white; color: #333333; float: left; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu" style="color: grey; float: left; font-size: 11px; padding-right: 5px; padding-top: 5px;">
<strong>Sumber :</strong></div>
<div class="left pt_5 c_abu01_kompas2011 font13" style="float: left; font-size: 13px; padding-top: 5px;">
Kompas Cetak</div>
</div>
<div class="clearit" style="background-color: white; clear: both; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div class="left" style="background-color: white; color: #333333; float: left; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu" style="color: grey; float: left; font-size: 11px; padding-right: 5px; padding-top: 5px;">
<strong>Editor :</strong></div>
<div class="left pt_5 c_abu01_kompas2011 font13" style="float: left; font-size: 13px; padding-top: 5px;">
Egidius Patnistik</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-50133353300334779212013-02-22T13:38:00.000+07:002013-02-22T13:38:13.092+07:00Lilitkanlah Pita Kuning Pada Sebatang Pohon Ek Tua<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<i><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dulu aku pernah membaca kisah di bawah ini, lalu
menemukannya kembali dalam sebuah buku. Dengan senang hati aku menuliskannya
untuk kita, kisah kasih pengampunan ini, serta link lagu di akhir cerita.</span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sebuah surat kabar <i>New York City</i> mengisahkan cerita tentang sekelompok anak muda yang
sedang bepergian dengan bus dalam suatu tamasya ke Florida. Dalam perjalanan,
mereka melihat seorang pria berkulit hitam kelam, berumur setengah tua,
mengenakan pakaian lusuh, dan tampak agak cemas duduk membungkuk di kursinya,
dengan kepala menunduk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Ketika bus itu berhenti di sebuah rumah makan di
pinggir jalan raya, setiap orang keluar kecuali Vingo, demikian anak-anak muda
itu menyapanya. Anak-anak muda itu ingin tahu tentang dia: dari mana ia datang
dan ke mana ia pergi? Akhirnya, salah seorang anak gadis duduk di sampingnya
dan berkata, “Pak, kita sedang menuju Florida, maukah engkau minum Coke?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Ia meneguk sedikit dan berkata, “Terimakasih.” Sesaat
kemudian ia mengisahkan riwayatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Ia telah berlaku tidak baik terhadap keluarganya. Suami
yang kasar, ayah yang pemarah, dan jarang pulang ke rumah. Ia melakukan banyak
kejahatan hingga disekap dalam penjara New York selama tiga tahun. “Sementara
saya tidak berada di rumah, saya menulis surat kepada istri saya jika ia tidak
sanggup untuk menunggu, ia boleh melupakan saya. Saya mengatakan kepadanya tidak
perlu bersusah payah menulis; dan ia tidak pernah menyurat.” Kemudian pria itu
menambahkan, “Ia seorang wanita yang mengagumkan, sungguh baik, sungguh luar
biasa.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">“Dan sekarang engkau sedang dalam perjalanan kembali
ke rumah dan tidak tahu apa yang diharapkan, tidakkah demikian?” tanya gadis
itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">“Ya,” jawabnya, “engkau bayangkan, minggu lalu
ketika pembebasan tiba, saya menyuratinya sekali lagi. Saya mengatakan
kepadanya bahwa saya akan datang dengan bus ini. Engkau akan lihat saat kita
memasuki Jacksonville, tempat kami tinggal, dan di sana ada sebatang pohon ek
besar. Saya mengatakan kepadanya seandainya ia menerima saya kembali, ia dapat
mengikat sebuah pita kuning pada pohon itu dan saya akan turun dari bus dan
kembali ke rumah. Jika ia tidak menghendaki saya lagi, lupakan saja dan saya
tetap di dalam bus. Tidak ada pita berarti saya akan melanjutkan perjalanan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Gadis itu menceritakan kepada rekan-rekannya yang
lain dan mereka segera ikut membantunya memperhatikan pohon ek itu. Mereka memandang
potret istri dan anak-anak Vingo dan mereka semua bertambah cemas dan gelisah
ketika mendekati Jacksonville.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Terasa sekali suatu keheningan dalam bus itu. Wajah Vingo
tegang. Ia hanya duduk terpaku, menatap pohon ek yang sebentar lagi akan
menentukan nasibnya. Kemudian sekonyong-konyong semua anak muda itu bangkit
dari tempat duduknya, menjerit dan berteriak, memekik dan menari, kecuali Vingo.
Ternyata, pohon itu telah ditutupi pita-pita kuning, sangat banyak jumlahnya. Pohon
ek itu telah berubah menjadi umbul-umbul ucapan selamat datang. Ketika anak-anak
muda itu berteriak, Vingo bangkit dari duduknya, melangkah ke bagian depan bus,
melemparkan senyum kepada para sahabat mudanya itu lewat banjir air mata, lalu
turun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Jika suatu saat anda mendengar seseorang menyanyikan
lagu “<a href="http://www.4shared.com/video/5gO9YUr6/Tie_a_yellow_ribbon_Round_the_.html">Tie a Yellow Ribbon Round the Old Oak Tree</a>,” ingatlah kisah ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-72136706908100736572013-02-21T08:45:00.000+07:002013-02-21T08:45:43.166+07:00Perkawinan dan Selibat<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dahulu kala, lebih dari 1700 tahun silam, seorang pemuda
memutuskan untuk menjadi orang kudus. Ia meninggalkan rumahnya, keluarganya,
dan segala harta miliknya. Ia mengucapkan selamat tinggal kepada sanak keluarga
dan teman-temannya, menjual segala miliknya dan memberikan uang itu kepada orang-orang miskin, dan menuju padang gurun untuk menemukan Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Ia menyusuri hamparan padang gurun hingga menemukan sebuah gua
yang gelap. “Di sini,” pikirnya, “saya akan menyendiri bersama Allah. Di sini
tidak ada sesuatupun yang dapat memisahkan saya dari Allah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Ia berdoa siang dan malam dalam gua yang gelap itu. Tetapi Allah
mengiriminya godaan-godaan besar. Ia membayangkan semua hal-hal yang bagus
dalam hidup dan ia benar-benar menginginkannya. Bagaimanapun, ia telah bertekad
untuk melepaskan segala sesuatu agar dapat memiliki Allah, sebagai satu-satunya.
St. Antonius dari Mesir berada dalam damai dan yang dimilikinya hanyalah Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tetapi kemudian, menurut legenda, Allah berkata, “Tinggalkanlah
guamu untuk beberapa hari dan pergilah ke sebuah kota yang jauh letaknya. Carilah
tukang sepatu di kota itu. Ketuklah pintunya dan tinggallah bersama dia
beberapa saat.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Petapa suci itu merasa bingung oleh perintah Allah ini. Tetapi pada
pagi berikutnya, ia berangkat. Ia berjalan sehari penuh melintasi padang pasir.
Ketika hari mulai malam, ia tiba di kota itu mendapati rumah tukang sepatu dan
mengetuk pintunya. Seorang pria penuh senyum membukanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Engkaukah tukang sepatu kota ini?” tanya petapa itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Benar,” jawab tukang sepatu. Ia memperhatikan betapa lelah dan
lapar tampaknya sang petapa. “Masuklah,” katanya. “Anda membutuhkan sesuatu
untuk dimakan dan tempat untuk beristirahat.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tukang sepatu itu memanggil istrinya. Mereka menyediakannya
hidangan yang lezat dan tempat tidur yang nyaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Petapa itu tinggal bersama keluarga tukang sepatu selama tiga hari
tiga malam. Petapa mengajukan banyak pertanyaan tentang kehidupan mereka. Tetapi
ia tidak mengungkapkan banyak hal tentang dirinya, walaupun demikian pasangan
itu sangat ingin tahu tentang kehidupannya di padang gurun. Mereka banyak
bercerita tentang dan menjadi teman akrab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Kemudian sang petapa berpamit kepada tukang sepatu dan istrinya. Ia
berjalan kembali ke gua sambil bertanya-tanya dalam hati mengapa Allah
menyuruhnya mengunjungi tukang sepatu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Bagaimana sikap tukang sepatu itu?” Allah bertanya kepadanya
setelah ia kembali di dalam gua yang gelap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Ia seorang pria yang sederhana,” tuturnya. “Ia mempunyai seorang
istri yang akan segera melahirkan seorang anak lagi. Mereka tampaknya sangat
mencintai satu sama lain. Ia mempunyai sebuah perusahaan kecil tempat ia
membuat sepatu-sepatunya. Ia bekerja keras. Mereka mempunyai sebuah rumah yang
sederhana. Mereka memberi uang dan makanan kepada orang-orang yang nasibnya
kurang beruntung daripada mereka. Ia dan istrinya beriman teguh kepadaMu dan
mereka berdoa sekurang-kurangnya sekali sehari. Mereka mempunyai banyak sahabat.
Dan tukang sepatu itu gemar mengisahkan cerita jenaka.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Allah mendengar dengan penuh perhatian. “Engkau seorang saleh yang
sejati, Antonius,” kata Tuhan, “dan tukang sepatu bersama istrinya adalah juga
orang-orang saleh yang sejati.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div align="right" class="MsoNoSpacing" style="text-align: right;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">- Brian
Cavanaugh -<o:p></o:p></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-54696242906600013222013-02-03T09:05:00.003+07:002013-02-03T09:13:52.897+07:00Tenang dan tenteram mendoakan orang lain<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<b><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif;"><br />
Kamis, 31</span></b><b><span style="font-family: Cambria, serif;"> Januari<span class="apple-converted-space"> </span></span></b><b><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif;">201</span></b><b><span style="font-family: Cambria, serif;">3</span></b><span style="font-family: Cambria, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif;">Masuk Minggu Se</span><span style="font-family: Cambria, serif;">xa</span><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif;">gesima</span><span style="font-family: Cambria, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<b><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif;">Bahan PA dari</span></b><span class="apple-converted-space"><b><span style="font-family: Cambria, serif;"> </span></b></span><b><span style="font-family: Cambria, serif;">1 Timotius 2<span class="apple-converted-space"> </span></span></b><b><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif;">:<span class="apple-converted-space"> </span></span></b><b><span style="font-family: Cambria, serif;">1</span></b><span class="apple-converted-space"><b><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif;"> </span></b></span><b><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif;">- 6</span></b><span style="font-family: Cambria, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">
Bersediakah kita mendoakan orang yang telah melukai perasaan atau bahkan
mencelakai kita? Jika kita mendengar berita tentang suatu kejahatan atau
kekerasan terjadi pada saudara-saudara seiman kita di tempat lain, barangkali
kita dengan segera mendoakan para pelaku kepada Bapa di sorga. Kita memohon
agar para pelaku dapat segera mengenal kedamaian dalam hatinya. Namun jika kita
mengalami sesuatu yang terjadi secara langsung pada diri kita sendiri, terhadap
perasaan kita, mungkin butuh waktu agar kita bisa mendoakannya. Kita dengan
sukarela mengambil jarak dari kedamaian dengan cara membenci, mengingat-ingat
kesalahan orang lain, atau bahkan memelihara dendam!<o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div align="center" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">*****<o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">Rasul Paulus memberikan Timotius
tugas dalam pelayanannya. Pertama-tama Timotius dinasihatkan untuk berdoa
syafaat: mendoakan semua orang dan mengucap syukur atasnya, termasuk kepada
raja-raja dan pembesar-pembesar. Tujuannya adalah “agar kita dapat hidup tenang
dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.” Sebab itulah yang baik dan
berkenan kepada Allah: tenang, tenteram, saleh dan terhormat.<o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">
Namun bagaimana mendoakan orang lain (doa syafaat) dapat membuat kita hidup
tenang dan tenteram dalam kesalehan dan kehormatan? Pertama-tama, Paulus
menasihatkan hal ini kepada Timotius untuk menentang ajaran Yahudi dan
Gnostisime yang membatasi keselamatan hanya untuk satu kaum saja. Sementara
kehendak Allah adalah agar semua orang beroleh keselamatan dengan memiliki
pengetahuan akan kebenaran. Semua orang termasuk para raja dan pembesar
didoakan agar mengenal pengetahuan akan kebenaran sehingga kehidupan sosial
dapat berjalan dalam damai dan pemerintahan dapat memelihara damai sejahtera.
Itulah kehendak Allah atas dunia ini.<o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">
Karena itu berdoa untuk orang lain sangat penting dan menjadi tugas kita
sebagai satu jalan demi terjadinya kehendak Bapa di dunia ini. Bukankah kita
disuruh untuk membawa kedamaian dan berita kesukaan bagi seluruh umat manusia?
Bukankah kita ingin agar Darah Kristus yang kudus dan berkuasa itu turut juga
menyelamatkan orang-orang lain? Nah, agar kita tidak menjadi “orang buta
menuntun orang buta,” hendaknya kita lebih dahulu memberanikan diri mendoakan
orang lain sehingga kita sampai pada tingkat kehidupan yang memiliki dan
merasakan kedamaian, ketenangan, ketenteraman, kesalehan dan kehormatan itu.<o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div align="center" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">*****<o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">Maka kita haruslah lebih dahulu
hidup di dalamnya. Itu tidak kita dapatkan dari luar, melainkan anugerah yang
indah dari Bapa di sorga ke dalam hati kita yang terdalam. Ketenteraman itu
kita terima ketika kita mampu hidup dalam kasih Kristus yang penuh rahmat. Kita
seharusnya tidak membiarkan kebencian dan dendam serta amarah menghalangi kita
untuk menyentuh rahmat yang sudah tersedia itu.<o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">
Membenci atau menaruh dendam kepada orang lain sebenarnya adalah doa dan
harapan agar orang itu tidak beroleh keselamatan: di dunia dan di akhirat. Ini
bukan hal yang dikehendaki oleh Allah, dan kita menantang Yang Mahakuasa jika
kita membenci dan memelihara dendam. Perdamaian membuat hidup kita tenang dan
tenteram, mendorong kesalehan hidup dan memberi kehormatan. Inilah isi dari
damai sejahtera yang menjadi kehendak Allah.<o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div align="center" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">*****<o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">Sekilas
tentang doa<o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">
Kita sudah mendengar tentang doa adalah nafas kehidupan orang Kristen, bahkan
sejak kanak-kanak. Sebenarnya apa maksud yang hendak disampaikan perkataan itu?
Nafas, atau dalam bahasa Ibrani<span class="apple-converted-space"> </span></span><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: Bwhebb; font-size: 14pt;">vpn</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: Cambria, serif;"> </span></span><i><span style="font-family: Cambria, serif;">nefesy</span></i><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: Cambria, serif;"> </span></span><span style="font-family: Cambria, serif;">berarti angin, nafas, dan juga
roh. Angin, nafas dan roh memiliki kesamaan dalam cara beradanya: tidak dapat
dilihat namun dapat dirasakan. Karena itu doa adalah roh manusia, sehingga
orang Kristen yang tidak berdoa adalah orang yang tidak bernafas, tidak memiliki
roh: manusia hidup yang sebenarnya mati!<o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">
Doa membuat orang hidup, dan sebaliknya tanpa doa orang tidak hidup. Sebab doa
adalah puncak dari bakti dan pujian serta penyampaian harapan kepada Allah
Sumber Kehidupan. Doa merupakan perbuatan tertinggi (bakti) yang dapat
dilakukan oleh roh manusia. Ini merupakan persekutuan dengan Allah selama
penekanannya diberikan kepada<span class="apple-converted-space"> </span><i>prakarsa
ilahi</i>. “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya
dalam roh dan kebenaran” (Yoh. 4:24; bnd. Kej. 2:7). Kita percaya bahwa doa
hanya dilakukan oleh roh, sebab “apa yang dilahirkan dari daging, adalah
daging, dan apa yang dilahirkan dari roh, adalah roh” (Yoh. 3:6). Karena itu
doa merupakan kegiatan roh dan ketika kita berdoa kita harus yakin bahwa roh
kita sedang membangun hubungan yang lebih intim dan sangat dekat dengan Allah
yang adalah Roh. Itulah sebabnya Roma 8:26 mengatakan, “Demikian juga Roh
membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya
harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan
keluhan-keluhan yang tak terucapkan.”<o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">Oleh karena itu, doa adalah benar
hidup orang percaya, digambarkan sebagai nafas dan bertindak di dalamnya roh
kita sendiri yang ditolong oleh Roh Allah. Lalu bagaimana jasmani kita bisa
menembus dunia roh itu? Ini ditunjukkan dalam sikap yang diam, hening dan penuh
hormat sebab roh kita sedang “terhubung” dengan Roh Yang Mahakudus. Doa
melibatkan seluruh kegiatan jasmani kita, sebab seluruh gerak-gerik tubuh kita
menunjukkan apa yang sedang terjadi “di dalam” kita. Adalah baik dan benar dan
penuh hormat apabila kita diam dan hening ketika roh kita berbicara kepada Yang
Mahakudus. Begitupun keseluruhan hidup kita<span class="apple-converted-space"> </span><b>adalah
baik dan benar untuk tetap tenang, tenteram, saleh dan terhormat serta penuh
hormat.</b><o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-92136756945382807972013-01-25T13:22:00.000+07:002013-01-25T16:00:31.676+07:00Harapan Tak 'Kan HilangKamis, 24 Januari 2013
<br />
Masuk Minggu Septuagesima
<br />
Bahan PA dari Ratapan 3 : 22 - 26
<br />
<br />
Si Marnohop merasa bahwa dia tidak dekat dengan Tuhan. Mungkin Tuhan tidak memandangnya sebab dia tidak memiliki minat atau kelebihan apapun dibanding dengan teman-temannya. Dia pernah mendengar gurunya berkata, "Anak-anak yang sangat baik mendapat perhatian dari pihak sekolah, demikian juga dengan anak-anak yang sangat nakal." Dia berpikir Tuhan juga demikian, mungkin anak-anak yang sangat baik berada di hati Tuhan dan anak-anak yang sangat nakal berada di depan mata-Nya. Dia menjalani hari begitu saja, jarang sekali berdoa kecuali di depan keluarga atau teman-temannya. Dia jarang sekali mengadukan persoalannya kepada siapapun, apalagi kepada Tuhan. Si Marnohop <i>hopeless</i>. Mungkin dia anggap dirinya seperti benda-benda yang dipakai manusia yang bila tiba saatnya rusak akan dibuang, untung-untung disimpan jadi barang antik. Hidup untuk mati.<br />
<br />
Pada zaman ini mungkin saja semakin banyak manusia yang berpikiran seperti si Marnohop. Apalagi setelah manusia mengenal kata <i>instan</i>. Ya, sekarang adalah zaman instan. Semua orang butuh cepat dan kecepatan. Barangkali secepat menyajikan mie instan. Ketika seseorang memohonkan sesuatu dari Tuhan, tanpa ia sadari ada dorongan keinginan agar Tuhan menjawabnya dengan instan, dengan cepat secepat <i>Google </i>memberi jawaban. Penantian manusia ada batasnya, demikian juga dalam menantikan jawaban Tuhan atas doa dan permohonan. Setelah sekian waktu menantikan maka harapan akan terkikis dan hilang. Lahirlah si Marnohop yang baru.
<br />
<br />
Pertanyaannya, benarkah Tuhan begitu cuek seperti yang dirasakan si Marnohop? Kita semua tahu dan percaya bahwa Tuhan tidak mungkin cuek, tidak mungkin tidak peduli dengan manusia sebagai ciptaan yang dikasihiNya. Bahkan Kitab Suci mengajarkan kepada kita bahwa manusia adalah sahabat Tuhan, yang diciptakan seturut dengan rupaNya sendiri. Tentu saja kita adalah istimewa bagiNya, dan kita lebih baik percaya. Lalu kenapa Tuhan terkesan begitu cuek kepada si Marnohop, yang mana doa dan permohonannya lama sekali bahkan jarang dikabulkan?
<br />
<br />
Sebenarnya roh zaman telah mempengaruhi pola hubungan manusia dengan Allah. Roh instanisme dan materialisme telah mengubah pandangan manusia kepada benda fana. Ketika seseorang memohonkan sesuatu maka perhatiannya sepenuhnya akan berada pada apa yang dia harapkan bukan kepada Tuhan lagi. Pola telah berubah, harapan-harapan manusia telah menggantikan posisi Tuhan dalam hidupnya. Sebaiknya kita menjadi seperti petani yang setia berdoa dan berharap pada rahmat Tuhan setelah dia menanam benih padinya. Sebab seorang petani tidak punya kuasa apapun untuk menumbuhkan benihnya, selain daripada menanam dan merawatnya (bnd. 1 Kor. 3:6).
<br />
<br />
Sebaiknya kita percaya, lebih daripada doa dan permohonan kita Tuhan memelihara hidup kita. Setiap pagi kita mendapati kehidupan yang baru, dan setiap kali itu kita tahu bahwa Tuhan setia akan rahmatNya. Setiap pagi kita tahu, bahwa permohonan kita sedang dipertimbangkan untuk menjadi kebaikan yang bukan hanya bagi kita tetapi baik juga bagi orang lain. Sebab Tuhan mengasihi kita secara pribadi namun tidak melepaskannya dari kehidupan sosial kita. Namun walaupun demikian, dengan memelihara permohonan kita Tuhan menjaga kita tetap hidup. Sebab harapan membuat kita tetap hidup jika kita setia di dalamnya: "Adalah baik menanti dengan diam pertolongan Tuhan."
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-77334606508568689802012-12-11T10:15:00.000+07:002012-12-14T17:21:06.335+07:00Pengalaman Menggunakan Printer dan Cartridge dan Tips MerawatnyaSaya sudah hampir tiga tahun memakai printer HP Deskjet F2180 yang diberikan oleh seorang jemaat dulu, dan saya rasa performanya sangat memuaskan. Hasil cetakannya sangat bagus dan mendetail, dan kalau membuat tabel atau garis atau gambar lain hasilnya sangat halus dan tidak patah-patah. Tidak seperti merk printer yang cukup terkenal dan digunakan oleh kebanyakan orang, waktu saya pakai sering cetakannya tidak halus dan mirip dengan cetakan printer model lama yang dipakai di bank, yang suaranya memekakkan telinga itu. Tapi sudahlah, kenapa harus menceritakan tentang dia… (loh?) Tapi kesal juga sih, karena di kota kecil tempat saya tinggal di mana-mana hanya ada tinta untuk printer merk itu, tinta untuk printer saya tidak ada!
<br />
<br />
Dan itu juga masalah yang mau saya kemukakan di sini, tentang tinta itu. Jadi awalnya saya membeli sebuah tinta yang juga merk terkenal, yang hitam dan yang warna. Saya pakai dan bagus sekali hasilnya. Tapi setelah beberapa bulan sering macet, tinta tidak keluar atau hasilnya buram. Dulu saya tidak tahu menggunakan cairan alkohol, jadi sering cartridge-nya saya kibas-kibaskan supaya tintanya keluar. Lalu lancar lagi. Begitulah selama hampir tiga tahun, walaupun hasil cetakannya memuaskan tapi sering juga tintanya macet atau seperti teman-teman bilang: mungkin tintanya beku jadi tidak lancar keluarnya. Begitulah, tapi hebatnya kalau sudah bagus kembali ya hasil cetakannya kembali bagus juga. Jadi tidak perlu membeli cartridge baru.
<br />
<br />
Cuma masalahnya sekitar setengah tahun yang lalu, cartridge-nya waktu itu benar-benar tidak mengeluarkan tinta. Stress!!! Karena tiap minggu saya harus menggunakan printer untuk menunjang kegiatan saya, tiap minggu pula harus stress dan akhirnya selalu ke warnet! Jadi sayapun browsing tentang masalah printer ini, ada yang katanya printernya perlu direset, sampai informasi kalau setiap cartridge zaman sekarang sudah dipasang counter. Jadi maksudnya cartridge yang dipasang counter itu akan menghitung setiap pemakaiannya, dan jika sampai pada batas yang sudah ditentukan oleh pabrik maka cartridge akan rusak dengan sendirinya. Begitu katanya. Mereset yang saya maksud tadi kalau untuk printer HP yaitu dengan cara melepas colokan listriknya, lalu menekan tombol On dan tombol Resume secara bersamaan dan ditahan dan pasang kembali colokan listriknya. Lampunya akan berkedip-kedip beberapa kali, biarkan sampai tidak berkedip lagi, lalu lepaskan tombolnya yang ditahan tadi. Nah, dengan begitu katanya printer sudah direset, termasuk counter di cartridge-nya sudah nol lagi. Hasilnya? Nol juga!
<br />
<br />
Akhirnya saya membeli sebuah printer lagi, dan karena memang sudah jatuh cinta pada printer HP saya jadinya beli merk yang sama namun tipenya berbeda. Tipenya Deskjet 1000 J110a, dan saya bertekad untuk lebih merawatnya. Saya browsing lagi mencari informasi perawatan printer, dan di sinilah titik baliknya: tipe tinta yang digunakan! Ternyata selama ini saya menggunakan tinta yang tidak tepat untuk Deskjet F2180 itu. Ternyata setiap printer menggunakan tipe tinta yang sudah tertentu, mengikuti sifat dari tekhnologi yang dipakai oleh printernya sendiri. Itulah gunanya membaca manual book-nya dan mencari informasi tentang suatu produk di internet, yang selama ini saya abaikan :'(
<br />
<br />
Akhirnya dengan semangat '45 saya cari tinta yang sesuai dengan merk dan tipe printer di rumah, namun di seluruh toko di kecamatan tempat saya tinggal tidak ada, kecamatan tetangga juga tidak ada. Akhirnya pergi ke kabupaten lain, dan dari semua toko yang dijalani hanya satu yang menjualnya. Itupun tinta tahun 2010 (berarti tidak laku selama 2 tahun hehehe), merknya DataPrint tipe DP 27 untuk hitam dan DP 28 untuk warna. Kebetulan kedua tipe tinta itu cocok untuk cartridge dari kedua printer yang ada di rumah. Tipe yang saya pakai selama ini ternyata tinta untuk printer merk lain, yaitu DP 002 dan DP 005 untuk Canon. Jadi dengan tinta baru itu misinya tentu selain digunakan untuk printer baru juga untuk misi penyelamatan printer lama. Karena sayang sekali memuseumkan printer lama, karena fiturnya lumayan lengkap: printer, scanner dan copier, cuma kurang bluetooth aja biar lebih keren :). Pertama cartridge-nya saya bersihkan dengan cairan alkohol supaya sisa tinta lama habis dicairkan semua (katanya bisa juga direndam dengan air panas). Lalu saya isi dengan tinta yang baru, awalnya sangat susah karena tinta tidak juga bisa dipakai untuk meng-print. Tapi pengharapan dengan tenaga keyakinan tidak sia-sia, akhirnya printer lama bisa dipakai lagi! Terimakasih, Wong Fei Hung… eh!? :)
<br />
<br />
Jadi tips merawat printer dan cartridge yang mau saya bagikan dari pengalaman ini, yaitu pakailah tinta yang sesuai dengan merk dan tipe printer yang kita punya. Ingat merk dan tipe, karena bisa saja merknya sama tapi tipenya beda, dan tintanya juga beda. Lalu coba cek tipe cartridge-nya, karena cartridge punya tipe tersendiri juga dan ini disesuaikan dengan tinta yang mau kita pakai. Sebagai contoh, printer HP Deskjet F2180 memakai cartridge hitam tipe HP21 dan yang warna HP22, dan HP Deskjet 1000 J110a memakai tipe 802 untuk kedua cartridge-nya (hitam dan warna). Kebetulan ketiga tipe cartridge ini (HP21, HP22 dan 802) memakai tinta yang sama, jadi dengan membeli satu package saja sudah cukup untuk beberapa lama. Oh ya, hati-hati waktu menyuntikkan tinta jangan kebanyakan karena bisa tumpah dan mengotori tangan. Biasanya di setiap kemasan tinta DataPrint ada penjelasan pemakaiannya dan jumlah cc yang disuntikkan juga ada diberitahukan. Dan kalau mengisi tinta warna, harus ekstra hati-hati, jangan sampai tintanya meluber dan masuk ke lubang untuk tinta warna lainnya karena biasanya jarak antara ketiga lubang itu (merah, biru dan kuning) sangat dekat. Kalau sempat masuk dan bercampur, wah bahaya!<br />
<br />
Sent from my Nokia phoneAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-32526809000187750572012-12-01T07:36:00.000+07:002012-12-08T13:13:06.373+07:00Apakah ada bedanya?Ada sebuah lagu dari Ebiet G Ade, liriknya begini "Apakah ada bedanya, hanya diam menunggu dengan memburu bayang-bayang?" Tidak ada bedanya, tokoh imaginasi dalam lagu itu menantikan hal yang sia-sia saja, atau memburu hal yang takkan pernah didapatkannya. Kosong.
<br />
<br />
Apakah bedanya tanggal kelahiran saya yaitu 30 September dengan tanggal kelahiran Yesus Kristus 25 Desember? Kalau ditanya, saya sungguh tidak keberatan jika anda mengucapkan selamat ulang tahun kepada saya di tanggal 30 Maret, 30 April, 30 Mei, atau tanggal berapa sajalah (asal jangan 30 Februari!), apalagi jika disertai kado dengan pita di atasnya. Sungguh saya tidak keberatan :). Karena Gereja tidak menyusun suatu kalender khusus untuk merayakan hidup saya, mengikuti alur dan rentetan sejarah saya untuk membangun suatu kepercayaan kepada saya sendiri. Sehingga saya tidak mesti mematuhi tanggal lahir saya sebagai satu waktu di mana harus pada saat itu saya menerima ucapan ataupun kado, lewat dari tanggal itu tidak bisa, sebelumnya juga tidak bisa.
<br />
<br />
Memang benar, bahwa tanggal 25 Desember merupakan keputusan Gereja pada masa itu yang ingin menyelamatkan iman jemaat. Ketika itu di kerajaan Romawi, walaupun seseorang sudah menerima Kristus sebagai Juruselamatnya namun kepercayaan akan Dewa Matahari masih dihidupi. Kelahiran Dewa Matahari pada tanggal 25 Desember diperingati dengan sangat meriah dan dihidupi oleh orang Kristen masa-masa awal. Ini sangat berbahaya dan bukti bahwa iman orang Kristen di kerajaan Romawi masih belum murni. Karena itu Gereja mengadopsi tanggal tersebut dan mengganti isinya dengan peringatan akan kelahiran Tuhan Yesus. Sehingga apa yang dirayakan tentu Tuhan Yesus bukan dewa matahari, dan Tuhan Yesuslah yang diutamakan di situ, bukan tanggalnya. Jadi jika ada yang mengatakan, "Tuhan Yesuslah yang utama, bukan tanggal lahirNya," dari awal juga sudah demikian. Lalu?
<br />
<br />
Jadi benar, bukan tanggalnya yang lebih utama, melainkan Kristus sendirilah yang lebih utama. Dan dengan menuruti alur dari kalender gerejawi sebenarnya kita merayakan hidup dan pelayanan Kristus ketika di dunia. Jika kita dengan sabar mengikuti alur kalender gerejawi yang telah disusun itu maka kita bahkan akan menemukan Kristus dalam kehidupan rohani dan jasmani kita. Termasuk jasmani? Ya, karena setiap tanggal dan minggu dalam tahun liturgi gerejawi (kalender gerejawi) mempunyai spiritualitas dan mentalitas tersendiri dan tertentu. Setiap masa di dalamnya menganjurkan sikap hidup tertentu dan merefleksikan kehidupan kristiani yang sebenarnya. Jadi Natal (dan setiap momen dalam kalender gerejawi) yang tepat pada waktunya sesungguhnya menunjukkan bahwa kita patuh dan merayakan seluruh kehidupan Kristus dalam seluruh hidup kita.
<br />
<br />
Dengan itu kita ingin menjawab juga mereka yang mengatakan "kita memperingati Yesus Kristus yang sudah datang." Jadi perayaan Natal hanya ingin memperingati kedatanganNya (yang pertama), meskipun kata Natal berarti "lahir," bukan "datang." Siapakah orang Kristen yang tidak mendambakan Kristus hadir dalam hidupnya? Siapakah orang Kristen yang tidak merindukan dirinya menjalani hidup bersama-sama dengan Kristus? Salah satu cara yang dapat diajukan yaitu dengan menghidupi dan menghargai kalender gerejawi yang telah ada, sehingga kita tidak kehilangan setiap kesempatan untuk bersama-sama dengan Kristus dalam hidup kita. Seperti diterangkan juga dalam paragraf di atas, kalender gerejawi sebenarnya menghadirkan Dia yang telah datang dan akan segera kembali dalam hidup kita dan hidup Gereja.
<br />
<br />
Jadi, jikapun dikatakan supaya kita menunggu dengan sabar tanggal lahir Tuhan Yesus (atau masa Natal, 25 Desember – 5 januari), bukan mau mengutamakan tanggalnya, melainkan mau mengutamakan hidup Kristus yang utuh. Bukan dengan semena-mena terhadap tanggalnya demi alasan "Yesus yang lebih utama, bukan tanggalnya." Saya pikir dengan cara itu sebenarnya yang utama bukan Tuhan, melainkan kepentingan kita (atau persekutuan yang akan merayakannya). Untuk suatu kasus, meminjam istilah Sdr. <a href="http://www.facebook.com/rpplumbantobing">Reinhard Lumbantobing</a>, merayakan Natal di masa Adven merupakan penampakan "roh instanisme." Itu ceritaku, apa ceritamu? Loh, kok jadi ingat mie instan? :)
<br />
<br />
Jadi seandainya Ebiet G Ade mananyakan dalam nyanyiannya, "Apakah ada bedanya, tanggal lahirku dengan tanggal lahirNya?" Saya akan jawab: "Ada!"
<br />
<br />
Sent from my Nokia phoneAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-58908681273309696282012-11-28T18:36:00.001+07:002012-11-28T20:35:42.329+07:00Dia datang kembali dan kita selamatKami baru selesai belajar PAK (Pendidikan Agama Kristen). Waktu sedang menutup kelas langit memang sudah agak gelap, angin juga mulai kencang. Setelah kelas ditutup tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, walau kemudian langit kembali terang. Ini "hujan panas," katanya bisa bikin sakit. Adik-adik itu jadi terhalang untuk pulang, dan akhirnya mereka menunggu di dalam gereja kecil kami itu.
<br />
<br />
Mereka saling bercanda sambil menunggu hujan reda. Tak ada wajah cemas, walau hujan sungguh deras. Barangkali berbeda dengan perasaan orangtua mereka di rumah, yang mungkin sedang berdoa demi keselamatan anak-anaknya.
<br />
<br />
Aku jadi teringat dengan soundtrack film Cinta Clarita, telenovela itu. "Apalagi yang kurang, kalau kau punya matahari dan udara?" Walau yang sekarang ini hujan, tapi tetap sajalah bersyukur. Karena walaupun kita terhalang untuk melakukan sesuatu karena hujan itu, tapi yang pasti itu menjadi berkat bagi orang lain yang membutuhkannya. Lagipula hujan merupakan satu dari sekian banyak alat kelengkapan demi kebahagiaan manusia yang dianugerahkan oleh Allah. Ya, kan?
<br />
<br />
Tapi yang sedang berputar di kepala saya bukan tentang hujan atau panas, melainkan perasaan orangtua yang menunggu kepulangan anaknya. Barangkali saya bisa pastikan kalau mereka cemas, apalagi yang pulang dengan sepeda motor. Jalanan licin, sementara itu adalah jalan lintas di mana mobil-mobil angkutan dan truk besar sering lewat. Pastilah, -kalau yang ini bisa dengan pasti saya pastikan- mereka berharap anaknya datang kembali dengan selamat.
<br />
<br />
Datang kembali dengan selamat. Kalau orangtua yang dinantikan, anak pasti berharap mereka datang kembali dengan selamat. Datang kembali dengan selamat, bagi orang-orang yang kita kasihi dan cintai. Keselamatan mereka adalah harapan dan sukacita kita. Tapi situasinya? Ya, kita sedang menanti berjumpa dan melihat mereka selamat, ada kecemasan, namun setelah berjumpa barulah kita bersukacita. Dan berpengharapan dalam Tuhan itu indah dan melegakan.
<br />
<br />
Nah, sekarang bagaimana sifatnya penantian akan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali? Apa kita berharap supaya Dia datang kembali dengan selamat? Tentu tidak, sebab Dia adalah Juruselamat. Apakah kita mencemaskan Dia, atau kita yang sebaiknya mencemaskan diri kita sendiri demi kedatanganNya?
<br />
<br />
Ya, kita tidak perlu mencemaskan Dia yang akan datang. Justru kita yang perlu cemas, bilamana Dia datang, tentang bagaimana kita ketika waktunya tiba. Tapi yang pasti, tentang pengharapan dan penantian ini bagi orang percaya bukan "datang kembali dengan selamat," melainkan "datang kembali dan selamat." Tidak ada kecemasan. Dia datang kembali dan kita selamat. Itulah yang kita nantikan. Semoga pengharapan kita hidup dan penantian kita penuh dengan kesetiaan.
<br />
<br />
Selamat memasuki dan menjalani masa Advent mulai minggu depan.
<br />
<br />
Mazmur 118:1, "Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."
<br />
<br />
Sent from my Nokia phoneAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-63133661781536928072012-11-22T11:35:00.000+07:002012-11-22T11:51:19.124+07:00Sumber Kehidupan: no way out!Suatu malam saya berangkat dari tempat tinggal ke sebuah tempat yang jaraknya sekitar satu jam perjalanan (+/- 40 km). Saya dapat bangku di belakang, di sebelah kiri. Tidak lama di situ saya langsung tahu kalau knalpot minibus itu bocor, hidung saya sampai perih menghirup asap yang masuk dari bawah itu.<br />
<br />
Lalu saya buka jendela di depan saya, sayangnya hanya bisa terbuka selebar 3 cm saja karena ada penghalang di ujung yang satu lagi. Angin dari luar tidak bisa masuk dengan bebas dan hanya mengarah ke tengah, tidak bisa ke belakang. Jadi ketika hidung saya sangat perih karena menghirup asap itu, saya harus memajukan badan saya agar wajah saya mencapai tepat di samping jendela. Dengan begitu saya bisa menghirup udara yang jauh lebih segar, walaupun jalanan juga berabu.<br />
<br />
Untuk waktu yang sangat singkat saya terpikir merefleksikan kehidupan ini dengan kejadian tersebut. Bahwa kita harus dekat dengan sumber kehidupan, udara yang lebih segar. Seperti yang dikatakan Ebiet G Ade di sebuah lagunya, "di bumi yang berputar, pasti ada gejolak" (<a href="http://lirik.kapanlagi.com/artis/ebiet_g._ade/apakah_ada_bedanya">Apakah Ada Bedanya</a>). Di tengah-tengah hiruk pikuk dunia ini tentu ada banyak gesekan dan perselisihan di antara penghuninya. Terkadang kita tidak bisa menghindari tabrakan dengan sesama, bahkan dengan diri sendiri, baik secara pandangan bahkan secara fisik sekalipun. Sehingga kita merasa tidak nyaman, sumpek dan terkadang perih di hati. <span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;">M</span>au lari kemana? Gelisah, sambil membayangkan kehidupan yang lebih nyaman. Seandainya kita bisa menyusun setiap bagian dari kehidupan kita yang utuh ini, barangkali kita bisa memilih hal-hal yang baik saja. Lalu menyusunnya untuk membangun diri kita menjadi manusia sesuai kehendak kita sendiri. Pasti amat menyenangkan. Tapi apa mungkin?<br />
<br />
Tentu tidak mungkin! Tapi itulah masalah kehidupan, bahan bakar untuk manusia mau berpikir dengan lebih berkualitas. Demikianlah indahnya sebuah sajak dari WS Rendra <a href="http://lenterahati.web.id/sajak-sebatang-lisong.html">Sajak Sebatang Lisong</a> "apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan." Dan memang kita harus masuk ke dalam masalah kehidupan itu sendiri dan menghadapinya, <i>no way out</i>.<br />
<br />
Secara iman juga kita meyakini bahwa penderitaan dimulai sejak manusia tidak menaati Allah, dalam Perjanjian Lama (Kej. 3). Kristus juga berpesan agar kita memikul salib, dalam Perjanjian Baru (<span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;">Mat. 10:38; 16:24 dyb)</span>. <span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;">N</span>o way out. Dan kita dituntut untuk setia dalam hal ini. Tapi apakah setia saja cukup? Bukankah kelima gadis yang bodoh juga setia (<span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;">Mat. 25:3 <i>ff</i>)</span>? Setia menanti dan menyambut kedatangan Sang <span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;">M</span>empelai Pria? Lalu kenapa mereka akhirnya "tinggal?" Tentu saja karena mereka tidak membawa persediaan cadangan minyak untuk pelita mereka. Kurang bersiap.<br />
<br />
Ya, persiapan tidak dapat dipisahkan dari kesetiaan menjalani rentetan kehidupan yang akan kita hadapi hari demi hari ke depan. Bersiap-siaplah kita, sebab kita tidak tahu apa yang akan terjadi bahkan sedetik setelah kita membaca tulisan ini. Bersiap menghadapi kejutan-kejutan kehidupan. <span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;">N</span>amun jika kita sampai pada tahap tertentu maka kita akan mampu menikmati setiap kejutan yang datangnya selalu tiba-tiba. Tentu saja tiba-tiba, jika tidak tiba-tiba tentu kita tidak akan terkejut... :)<br />
<br />
Capek? Penat? Perih? Tentulah. Tapi kita bisa <i>kok </i>menyejukkan hati dan menyegarkan jiwa kita. Bagaimana? Ya seperti yang saya alami di bus itu, dengan <b>mendekatkan diri kepada Sumber Kehidupan, menghirup udara yang lembut dari Firman yang murni.</b> <span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;">M</span>embangun kembali kehidupan kita dan menatanya sesuai kehendak Sang Pencipta. Lalu kita akan dipersiapkan-<span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;">Nya</span> untuk memasuki lagi kehidupan dengan tetap memandang pada rencana indah Allah Bapa yang mengasihi kita.<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;">M</span>azmur 23:2-3, "Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-<span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;">Nya."</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;"><br /></span>
nb.: salam rindu buat Ermon Asido Siahaan, pemilik "menjalani prosesnya itu yang nikmat, bro!"<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7740171941230891396.post-61472926948520957682012-11-19T03:13:00.000+07:002012-11-19T12:20:35.411+07:00Merayakan Natal di masa Advent (2): sebuah usulMasih tentang merayakan Natal di masa Advent. Jadi kami sudah merancang suatu perayaan bagi muda-mudi Gereja dalam satu ressort. Melalui diskusi dengan beberapa teman, akhirnya kami sampai pada hal tentang sulitnya terpisahkan antara yang namanya Natal dengan lagu Malam Kudus yang dinyanyikan dengan penataan sedemikian rupa. Maksudnya, ketika lagu itu akan dinyanyikan maka lampu Gereja dipadamkan lebih dahulu dan lilin dipersiapkan di depan. Beberapa orang dipilih mewakili berbagai kategorial yang ada di Gereja dan maju untuk menyalakan lilin-lilin itu. Tentu maksudnya adalah untuk menyimbolkan arti kedatangan (kelahiran) Kristus Anak Allah ke dunia yang gelap dengan membawa terang ilahi.
<br />
<br />
Dunia yang gelap adalah pandangan umum Alkitab dalam melihat eksistensi dunia yang penuh dosa di hadapan Allah Sang Pencipta. Pandangan ini berada dalam ranah paham dualisme, sebab dibandingkan dengan 'eksistensi' Allah Pencipta yang kehadiranNya disaksikan Alkitab sebagai cahaya terang penuh kemuliaan. Maksud saya dualisme bukan untuk mensandingkan antara Allah dengan ciptaanNya sebagai yang patut diperbandingkan, melainkan berangkat juga dari terang yang merupakan salah satu ciptaanNya. Jadi pengenalan ini tidaklah berlebihan, selain juga sebagai yang diambil dari kesaksian Kitab Suci.
<br />
<br />
Jadi begitulah, kedatangan Kristus ke dunia diimani sebagai datangnya cahaya kemuliaan Allah Bapa yang akan mengusir kegelapan dari hidup manusia. Sungguh besar sukacita yang dihasilkan oleh berita ini, sehingga orang Kristen merayakannya dan menghadirkan kembali (merepresentasikan) kisah itu melalui simbol-simbol dalam liturgi. Simbol-simbol itu bisa berupa doa-doa khusus, dan bisa juga berupa tata cara perayaan seperti yang diterangkan di alinea pengantar di atas, beberapa Gereja juga menempatkan ikon maupun patung di gereja. (Tentunya masih ada banyak cara untuk ini.)
<br />
<br />
Dengan demikian, maka perayaan Natal dengan lagu Malam Kudus yang dinyanyikan dengan cara khusus (sambil menyalakan lilin dalam gelap) menjadi bermakna rohani yang dalam. Simbol itu merupakan pengakuan iman dari orang Kristen bahwa Kristus benar-benar telah datang untuk membebaskan umat manusia dari kegelapan, dari kuasa dosa dan maut. Jika boleh dipakai istilah sekuler, bagian ini merupakan point of attraction dari perayaan itu. Selanjutnya saya mau mengatakan, bahwa sesuatu yang bermakna dalam sudah seharusnya ditempatkan di posisi yang benar. Memang, bisa saja kita tidur nyenyak di sebuah tempat tidur yang ditempatkan di halaman rumah yang menghadap ke jalan, toh itu hanya tempat tidur dan sifatnya terletak pada fungsinya. Tapi orang akan merasakan makna yang sesungguhnya dari sebuah tempat tidur jika ditempatkan di kamar tidur, ruang di mana seseorang akan kembali kepada keheningan.
<br />
<br />
Kembali kepada diskusi kami tadi, akhirnya melalui pembicaraan ringan muncul sebuah ide bagaimana agar point of attraction dari sebuah perayaan Natal tidak begitu saja sirna. Sebab, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan jika dihilangkan secara tiba-tiba akan melahirkan perasaan yang kurang sempurna, kurang lengkap, kurang enak. Ide itu sederhana saja, hanya menggunakan satu bagian yang sudah ada dalam tata ibadah dan merancangnya sedemikian rupa. Jadi dari perlengkapan yang diberikan oleh seksi acara, ada satu bagian yaitu liturgi lilin-lilin kecil. Liturgi ini terdiri dari lima bacaan yang dibawakan oleh lima orang, yang masing-masing memegang satu buah lilin. Kelima lilin itu menggambarkan: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran dan kesetiaan. Dalam liturgi yang dibacakan secara bergantian itu diceritakan bagaimana kelima hal tadi telah padam dan hilang dari tengah-tengah umat manusia.
<br />
<br />
Setiap seorang selesai membacakan liturginya maka dia meniup lilinnya sampai padam, demikian selanjutnya hingga kelima lilin itu padam. Lalu lampu gereja turut dipadamkan, dan musikpun mengalun pelan. Kemudian protokol membacakan suatu ajakan kepada manusia agar bertobat, dan satu persatu lilin dinyalakan. Setiap satu lilin menyala maka yang memegang lilin itu akan berjalan menuju jemaat dan menyalakan lilin yang dipegang oleh jemaat. Demikian seterusnya hingga kelima lilin tadi menyala kembali dan semua lilin yang ada pada jemaat turut menyala, sementara lagu terus mengalun dan lampu gereja kembali dinyalakan. Tentu saja maknanya adalah ajakan agar umat menyalakan lagi kasihnya, sukacita, damai sejahtera, kesabaran dan kesetiaannya yang telah padam demi mempersiapkan diri menyambut kedatangan Kristus. Spiritualitas Advent.
<br />
<br />
Begitulah rencana itu, walaupun itu hanya berupa usul namun kiranya cara ini dapat menggantikan lagu Malam Kudus yang sepatutnya dinyanyikan pada masa Natal, bukan di masa Advent. Sehingga umat (kita) tidak merasa seakan-akan "Malam Kudus" yang indah dan penuh rahmat itu dirampas begitu saja dan kita tidak tahu mencarinya harus kemana. Tapi jika dirasa memang harus merayakan Natal pada masa Advent, dengan Liturgi Kelahiran Yesus Kristus dan lagu Malam Kudus, kiranya perayaan itu dimulai sesiang mungkin atau paling lama dimulai jam 15.00 WIB. Maksudnya, dengan begitu tidak akan ada bagian dalam liturgi itu di mana lampu dimatikan dan lilin dinyalakan dalam kegelapan :)<br />
<br />
Tabe tu Esra Hutabarat dohot Donald Aritonang<br />
<br />
untuk mendapatkan konsep contoh tata tertib acara adven <a href="http://www.4shared.com/file/TnEKBMo7/Tertib_Acara_Advent_Naposo.html" style="color: blue;">klik di sini</a><br />
<br />
Sent from my Nokia phoneAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13308846709798447209noreply@blogger.com0